Banda Aceh (ANTARA News) - Kepulangan mantan petinggi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Hasan Tiro ke Aceh dinilai tidak membawa dampak dan mempengaruhi politik di daerah tersebut.

"Kepulangannya tidak ada dampak politik yang besar di Aceh," kata Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh, Syarifuddin Hasyim di Banda Aceh, Jumat.

Menurut dia, kepulangan Hasan Tiro ke tanah kelahiran itu perlu disambut dengan baik terutama untuk memberi semangat kepada DPR Aceh periode 2009-2014 yang sebagian besar dari Partai Aceh.

"Kepulangan kali ini disambut baik karena pengaruhnya hanya sebagai penghormatan kepada yang dituakan dari `anak-anaknya` di DPR Aceh," tambahnya.

Hasan Tiro beserta sejumlah mantan petinggi GAM yang menetap di Amerika Serikat, Eropa dan Malaysia akan pulang ke Aceh pada Sabtu 17 Oktober 2009.

Kepulangannya kali ini untuk memantau sejauh mana pelaksanaan nota kesepahaman (MoU) Helsinki dan memberi pengarahan kepada anggota dewan terpilih khususnya dari Partai Aceh.

Ia dijadualkan terbang dari Kuala Lumpur dengan pesawat sewaan Firefly pada pukul 12.00 WIB dan tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang Aceh Besar pada pukul 13.00 WIB.

Agenda kepulangannya kali ini juga belum dijabarkan secara jelas selain itu selama keberadaannya di Banda Aceh akan dikawal 300 orang pengamanan intern. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009