Kabul (ANTARA News) - Dua prajurit Inggris anggota ISAF pimpinan NATO yang bertugas memerangi pemberontakan Taliban di Afghanistan tewas dalam serangan bom di wilayah selatan negara itu, kata sejumlah pejabat Inggris dan NATO, Kamis.            Mereka tewas Rabu malam dalam ledakan selama operasi terhadap musuh di sebelah timurlaut Gereshk di provinsi bergolak Helmand, Afghanistan selatan, kata Kementerian Pertahanan Inggris, sebagaimana dilaporkan AFP.           "Kehilangan tragis kedua prajurit yang berani ini merupakan pukulan pahit bagi Satuan Tugas Helmand," kata jurubicara militer Paula Rowe dalam sebuah pernyataann yang dikeluarkan kementerian tersebut di London.            Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) sebelumnya mengatakan, dua prajurit tewas dalam serangan musuh.            Sebanyak 51 prajurit Inggris tewas dalam operasi di Afghanistan pada 2008.            Belasan prajurit internasional tewas di Afghanistan sepanjang tahun ini, sebagian besar akibat serangan-serangan gerilya, menurut situs berita icasualties.org yang mencatat korban tewas di pihak pasukan asing di Afghanistan dan Irak.            Lebih dari 295 prajurit internasional tewas di Afghanistan tahun lalu dan tahun sebelumnya 230.            Taliban, yang memerintah Afghanistan sejak 1996, mengobarkan pemberontakan sejak digulingkan dari kekuasaan di negara itu oleh invasi pimpinan AS pada 2001 karena menolak menyerahkan pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden, yang bertanggung jawab atas serangan-serangan di wilayah Amerika yang menewaskan sekitar 3.000 orang pada 11 September 2001.             Gerilyawan Taliban sangat bergantung pada penggunaan bom-bom pinggir jalan dan serangan bunuh diri untuk melawan pemerintah Afghanistan dan pasukan asing yang ditempatkan di negara tersebut.            Dalam salah satu serangan paling berani, gerilyawan tersebut menggunakan penyerang-penyerang bom bunuh diri untuk menjebol penjara Kandahar pada pertengahan Juni, membuat lebih dari 1.000 tahanan yang separuh diantaranya militan berhasil kabur.            Puluhan ribu prajurit koalisi pimpinan AS dan pasukan ISAF pimpinan NATO berada di Afghanistan untuk membantu pemerintah Presiden Hamid Karzai memerangi Taliban dan gerilyawan Al-Qaeda sekutu mereka.            Tahun lalu Taliban meningkatkan serangan-serangannya di Afghanistan. Hampir 1.500 warga sipil termasuk di antara lebih dari 4.000 orang yang tewas dalam konflik di Afghanistan sepanjang tahun ini.            Peningkatan jumlah korban akibat kekerasan yang dilakukan Taliban di Afghanistan telah membuat sejumlah negara berencana melakukan pengurangan atau penarikan pasukan yang tergabung dalam ISAF pimpinan NATO. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2009