Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap Wakil Presiden Jusuf Kalla meski tidak lagi menjadi pejabat negara dapat meneruskan pengabdiannya untuk berbuat terbaik bagi bangsa dan negara.

Harapan itu disampaikan Presiden Yudhoyono pada acara perpisahan dengan Kabinet Indonesia Bersatu di Istana Negara, Jakarta, Jumat.

Selama acara tersebut, Presiden Yudhoyono dan Ibu Ani duduk satu meja dengan Wapres Kalla dan Ibu Mufidah serta wapres terpilih periode 2009-2014, Boediono dan istrinya, Herawati.

Presiden Yudhoyono dan Wapres Kalla pun berbincang-bincang tentang rencana kegiatan Kalla apabila ia selesai menjabat wakil presiden.

"Tadi saya berbincang-bincang dengan beliau sebelum acara dimulai, saya senang karena beliau sampaikan kepada saya ingin berbuat terus untuk bangsa dan negara," ujar Presiden.

Menurut dia, Kalla antara lain berencana untuk mengembangkan kawasan Indonesia Timur dan ingin mengembangkan energi terbarukan, serta ingin berkontribusi dalam resolusi wilayah konflik.

"Beliau katakan bahwa apa pun peran yang berguna untuk bangsa dan negara akan terus dilakukannya. Oleh karena itu sebagai sahabat saya bukan hanya merasa bahagia dan mendoakan semoga yang Bapak inginkan terwujud pada masa datang," ujarnya.

Pada acara perpisahan Kabinet Indonesia Bersatu, Jusuf Kalla tidak dipersilakan untuk berbicara. Menko Polhukam Widodo AS didaulat mewakili para menteri untuk menyampaikan kesan lima tahun bekerja di bawah kepemimpinan Presiden Yudhoyono. Setelah itu, Kepala Negara menyampaikan tanggapan atas kesan para menteri tersebut.

Setelah acara perpisahan yang didahului makan siang di Istana Negara, acara diakhiri dengan foto bersama di tangga pelataran depan Istana Merdeka.

Dalam perjalanan dari Istana Negara ke Istana Merdeka, Presiden Yudhoyono dan Wapres Jusuf Kalla beserta rombongan para menteri berjalan bersama di koridor beratap yang dindingnya dipenuhi berbagai foto kegiatan Presiden selama menjabat periode 2004-2009.

Presiden Yudhoyono selama berjalan kaki melewati koridor tersebut sesekali memberikan komentar atas peristiwa foto-foto tersebut. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009