Palabuhanratu (ANTARA News) - Tim search and rescue (SAR) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, langsung memberlakukan status siaga II menyusul terjadinya gempa yang berpusat di baratlaut Ujung Kulon, Banten.

Gempa yang cukup terasa di Palabuhanratu ini sempat membuat panik warga yang saat itu kebanyakan sedang kumpul di dalam rumah. Diduga masih trauma warga langsung berhamburan keluar rumah.

Mengetahui adanya gempa, tim SAR yang saat itu sedang berada di pesisir pantai Palabuhanratu, langsung berkoordinasi dengan para anggotanya untuk memberlakukan status siaga II gempa.

Selain itu, tim SAR juga mengimbau kepada warga Palabuhanratu, khususnya warga pesisir untuk waspada, apabila ada gempa susulan yang kekutannya lebih besar.

"Untuk sementara kami memberlakukan status siaga II gempa, apabila ada gempa susulan terjadi, kami akan meningkatkan statusnya menjadi siaga I gempa," kata Humas SAR Kabupaten Sukabumi Ucok Hidayat kepada ANTARA, Jumat.

Saat ini, pihaknya terus memantau kondisi laut, namun sampai berita ini ditulis kondisi perairan laut tetap normal. SAR juga memantau pemukiman warga yang dikhawatirkan ada kerusakan akibat gempa.

"Kami belum menerima adanya kerusakan akibat gempa, diprediksi gempa itu tidak merusak pemukiman warga karena di Palabuhanratu getarannya kecil," tuturnya.

Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu (PPNP) Arief Rahman mengungkapkan, gempa yang terjadi beberapa waktu lalu tersebut tidak berpotensi tsunami, walaupun berkekuatan diatas 6 SR.

"Namun, kami tetap waspada, karena gempa itu disebabkan dari tubrukan sub lempeng, apabila ada gempa susulan yang terjadi bisa saja terjadi tsunami," ungkapnya.

Namun, warga tidak perlu cemas karena Palabuhanratu merupakan daerah yang aman dari tsunami, karena berada di dalam teluk Palabuhanratu," tandasnya.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009