Medan (ANTARA News) - Setiap orang menginginkan hidup sehat, salah satunya yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan pola "Food Combining" dalam mengkonsumsi makanan sehari-hari.

Pakar Bidang Nutrisi dan Makanan Sehat Alami, Wied Hary Apriadji, di Medan Jumat mengatakan, Food Combining adalah pola makan yang diselaraskan dengan mekanisme alamiah fungsi tubuh. Tubuh memiliki irama biologis yang terdiri dari siklus pencernaan, penyerapan dan pembuangan.

Food Combining itu berbeda dengan diet penurunan berat badan. Prinsip yang digunakan dalam food combining adalah dengan menghitung berapa makanan yang masuk, berapa yang bisa dicerna dan diserap. Tubuh memiliki irama biologis yang terdiri dari siklus pencernaan, penyerapan dan pembuangan.

"Dengan memahami Food Combining, kerja metabolisme tubuh menjadi lebih efisien dan proses pencernaan lebih lancar sehingga terjadi keseimbangan dalam tubuh," katanya.

Ia mengatakan, dalam Food Combining, makanan yang mudah dicerna dianjurkan untuk dikonsumsi dipagi hari, sementara makanan yang lebih sulit dicerna sebaiknya dikonsumsi di siang dan malam hari.

Caranya antara lain melalui pemisahan makanan yang mengandung karbohidrat dengan protein hewani. Selain itu juga mengkombinasikan makanan berkarbohiodrat atau protein hewani dengan sayuran. Dianjurkan pula untuk mengonsumsi sebagian sayuran dalam keadaan mentah dan buah ketika perut dalam keadaan kosong.

Alumnus jurusan Gizi dan Sumber Daya Keluarga (GMKS) Institut Pertanian Bogor ini, juga mengaku sebelumnya pernah memiliki kadar trigliserida yang sangat tinggi.

Keluhan sakit kepala sebelah sering dirasakannya sehingga sering membuatnya bolos kerja. Tubuhnya juga rentan terhadap flu, masuk angin, kedinginan dan bersin-bersin setiap bangun pagi.

Berkat ketekunannya menerapkan pola makan food combining, kadar trigliresida darahnya berangsur-angsur turun. Selain itu keluhan sakit kepala sebelah dan stamina tubuh yang tidak fit kini sudah jarang dialaminya.

"Awalnya saya kurang menaruh minat terhadap Food Combining ini, namun setelah mendalami sistem biokimia dan proses metabolisme tubuh, akhirnya saya berkesimpulan bahwa Food Combioning itu rasional dan ilmiah," katanya.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009