Agam, Sumbar (ANTARA News) - Total kerugian yang diderita Kabupaten Agam, Sumatera Barat, akibat gempa bumi 7,9 skala richter yang melanda wilayah itu, 30 September, diperkirakan mencapai Rp460 miliar.
"Perkiraan kerugian itu sudah termasuk infrastruktur seperti irigasi dan jalan," kata Bupati Agam Aristo Munandar di Agam, Jumat.
Ia menjelaskan, dari sembilan kecamatan yang ada di wilayahnya, enam kecamatan rusa parah, seperti wilayah Maninjau dan Malalak.
"Malalak itu yang paling parah. Jumlah korban jiwanya paling banyak," ujar Aristo.
Ia mengatakan, sebanyak 12.334 rumah di Agam rusak berat, sedangkan hampir 20.000 rusak ringan dan sedang, di luar masjid dan mushola.
"Ada 161 unit yang rusak berat, totalnya bisa sampai 320 unit," kata Aristo.
Tanggap darurat untuk evakuasi dilakukan dalam satu minggu, namun karena medan berat maka situs bencana diputuskan menjadi kuburan masal.
Meski hingga hari ke-15 pascagempa sudah hampir 100.000 tenda didirikan, jumlah itu dianggap belum cukup, sementara dari 462 ton beras, 200 ton diantaranya sudah dialokasikan.
"Khusus yang rumahnya rusak berat akan dapat uang lauk-pauk Rp5.000 per hari per kepala," katanya. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009