Gubernur DIY memang memperpanjang masa tanggap darurat, namun perpanjangan periode ketiga ini untuk memastikan penanganan aspek kesehatan di lokasi wisata bisa berjalan optimal.
Sleman (ANTARA) - Perpanjangan status tanggap darurat nonbencana alam COVID-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hingga akhir Juli 2020 tidak melarang pelaksanaan uji coba operasional destinasi wisata, kata Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 DIY Biwara Yuswantara.
"Gubernur DIY memang memperpanjang masa tanggap darurat, namun perpanjangan periode ketiga ini untuk memastikan penanganan aspek kesehatan di lokasi wisata bisa berjalan optimal," katanya saat menghadiri konferensi pers di Candi Prambanan, Senin.
Menurut dia, baik status tanggap darurat dan uji coba operasional bukan sesuatu yang kontradiktif tetapi untuk memastikan uji coba berjalan, sisi kesehatan juga dilakukan.
"Dengan dibukanya kembali lokasi wisata, semua pihak harus bahu membahu mencegah penularan COVID-19 karena potensi penularan virus tidak hanya di lokasi wisata tetapi bisa terjadi di transportasi, lokasi belanja dan lainnya. Hal ini harus diantisipasi secara menyeluruh," katanya.
Baca juga: Asita DIY gencar promosi destinasi wisata ruang terbuka
Ia mengatakan uji coba operasional destinasi wisata ini juga bukan sekadar pengalaman baru bagi pengunjung tetapi juga mengedukasi masyarakat untuk selalu meningkatkan pola hidup bersih dan sehat.
"Semua pihak harus saling mendukung dan bersinergi untuk bersama-sama mencegah penularan COVID-19," katanya.
PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko mulai 1 Juli akan melakukan uji coba pembukaan wisata Candi Prambanan dan Ratu Boko untuk kunjungan wisatawan.
Baca juga: Destinasi wisata di Sleman mulai berbenah menuju normal baru
Direktur Utama PT Taman Wisata Candi (TWC) Edy Setijono mengatakan uji coba operasional destinasi wisata tersebut dilakukan secara terbatas, yakni dengan membatasi jumlah kunjungan wisatawan selama masa uji coba bagi 1.500 orang.
"Ini hanya 20 persen dari jumlah kunjungan wisatawan meskipun pemerintah mengizinkan untuk jumlah kunjungan hingga 50 persen. Kami tetap berhati-hati, sementara dibuka 20 persen atau 1.500 orang dulu," katanya.
Baca juga: Uji coba pembukaan destinasi wisata geliatkan ekonomi Gunung Kidul
Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DIY Zaimul Azzah mengapresiasi uji coba operasional di Candi Prambanan dan Ratu Boko.
"Uji coba operasional ini setelah pengelola melakukan empat kali simulasi sesuai protokol kesehatan," katanya.
Ia mengatakan dalam uji coba nanti pengunjung hanya dibolehkan mengunjungi zona 1 atau halaman satu candi dulu, tidak boleh naik ke candi.
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020