Manado (ANTARA News) - Sebanyak 162 bapak di Sulawesi Utara (Sulut) mengikuti gerakan Keluarga Berencana (KB) untuk laki-laki yakni vasektomi selang Januari-September tahun 2009.

"Partisipasi laki-laki ikut gerakan KB naik dibandingkan tahun 2008 lalu, dan hal itu merupakan salah salah bentuk keberhasilan dalam gerakan suami sayang istri," kata Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Utara Mieke kaligis-Sangian di Manado, Jumat.

Mieke Kaligis-Sangian menjelaskan gerakan KB laki-laki tersebut didominasi para tukang ojek, sopir dan tukang bangunan di Sulut, yang kebanyakan dari Manado kemudian Bitung dan Minahasa Selatan untuk menghindari kehamilan yang tidak diharapkan dalam keluarga.

Ia menambahkan untuk kegiatan KB bagi laki-laki atau vasektomi tersebut, BKKBN provinsi melayaninya dengan gratis dengan berbagai persyaratan yang ditetapkan.

Antara lain umur laki-laki yang akan ikut harus diatas 40 tahun dan anaknya sudah dua atau tiga orang, jika syarat tersebut tak terpenuhi sulit untuk diterima ikut dalam gerakan KB tersebut.

KB laki-laki tersebut kata Mieke Kaligis-Sangian menjadi salah satu bentuk perhatian suami kepada istri yang tidak cocok dengan jenis KB apapun.

"Bahkan untuk menyukseskan gerakan Susi itu, BKKBN sudah bekerja sama dengan para tokoh agama, agar bisa membantu memberikan penjelasan kepada seluruh anggota masyarakat mengenai hal tersebut," kata Mieke.

Ia menambahkan yang paling penting dalam hal vasektomi adalah para laki-laki melakukannya dengan sukarela, tanpa dipaksa siapapun sehingga nantinya bisa mencegah tindakan negatif.

Tindakan negatif itu antara lain adalah aborsi atau pengguguran kandungan karena terjadinya kehamilan di luar program, yang bisa membahayakan nyawa istri untuk itu ada klinik khusus yang disiapkan BKKBN Sulut, kata Mieke Kaligis-Sangian.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009