New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak naik ke tertinggi satu tahun di atas 77 dolar AS di New York pada Kamis waktu setempat, setelah data persediaan menunjukkan sebuah pengetatan pasokan di Amerika Serikat, negara konsumen energi terbesar di dunia.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman November naik 2,40 dolar AS menjadi berakhir pada 77,58 dolar AS per barel, tertinggi sejak 14 Oktober 2008.

Di London, minyak mentah Brent North Sea kontrak untuk bulan yang sama melonjak 1,35 dolar AS menjadi 74,45 dolar AS per barel.

Sebuah kejutan penurunan tajam stok bensin minggu lalu, didasarkan pada angka-angka yang diberikan oleh Departemen Energi AS, mengangkat harga yang telah meningkat dalam beberapa hari karena melemahnya dolar AS.

"Meskipun angka permintaan bervariasi, jatuhnya pasokan membantu mengencangkan persediaan AS," kata analis di Morgan Stanley dalam sebuah catatan kepada kliennya.

Angka menunjukkan penurunan besar persediaan bensin.

Persediaan bensin lebih dari membalikkan bangunan besar minggu sebelumnya, menarik signifikan 5,2 juta barel "karena permintaan ulet bertemu pasokan jatuh," kata mereka.

Permintaan bensin terus meningkat dalam basis tahun-ke-tahun di dasar karenan penurunan musiman telah berkurang dramatis daripada biasanya, para analis mengatakan.

Persediaan minyak mentah AS naik 400.000 barel pekan lalu, lebih rendah daripada kebanyakan perkiraan analis sebesar 600.000 barel.

Dalam transaksi valuta asing pada Kamis, dolar jatuh ke terendah baru 14-bulan terhadap euro, karena meningkatnya tanda-tanda pemulihan ekonomi yang mendorong selera investor terhadap mata uang berisiko seperti mata uang tunggal Eropa, kata para dealer.

Unit AS yang lemah merangsang permintaan terhadap komoditas berdenominasi dolar seperti minyak mentah karena mereka menjadi lebih murah bagi pembeli asing yang memegang mata uang kuat, sehingga mendorong permintaan.

Di New York, minyak mentah sudah melonjak di atas 75 dolar AS pada Rabu, karena greenback terus merosot terhadap euro dan unit utama lainnya.

"Kekuatan pasar minyak dapat dijelaskan hampir seluruhnya oleh melemahnya dolar dan bangkitnya Wall Street," kata Ellis Eckland, analis independen.

Saham AS pada Rabu melonjak ke tingkat tertinggi sejak Oktober 2008 ketika pasar global terjun bebas setelah runtuhnya Lehman Brothers. Pasar mengambil nafas ringan Kamis untuk aksi ambil untung.

Permintaan minyak telah mengalami penurunan di tengah kemerosotan ekonomi dunia, yang paling parah sejak tahun 1930-an.

Harga minyak jatuh dari tertinggi dalam sejarah lebih dari 147 dolar AS pada Juli 2008 menjadi sekitar 32 dolar pada Desember karena resesi global, tetapi berangsur naik sejak memenangkan kembali harapan pemulihan. (*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009