London (ANTARA News) - Harga minyak naik ke posisi tertinggi dalam satu tahun mendekati 76 dolar AS pada Kamis, karena mata uang AS terpukul ke terendah dalam 14-bulan terhadap euro, kata pedagang.
AFP melaporkan, kontrak berjangka utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman November mencapai 75,96 dolar AS per barel di jam-jam perdagangan Asia, tingkat terakhir yang dicapai pada pertengahan Oktober 2008.
Kontrak kemudian berdiri di 75,80 dolar AS, naik 62 sen dibandingkan dengan penutupan Rabu.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November maju 32 sen menjadi 73,42 dolar AS per barel pada akhir perdagangan di London. Kontrak November Brent berakhir pada penutupan perdagangan Kamis.
Dalam transaksi valuta asing pada Kamis, dolar jatuh ke terendah baru 14-bulan terhadap euro, karena meningkatnya tanda-tanda pemulihan ekonomi mendorong selera investor terhadap mata uang berisiko seperti mata uang tunggal Eropa, kata para dealer.
Pada 0615 GMT, euro melonjak ke 1,4968 dolar - level tertinggi sejak Agustus 2008 - naik dari 1,4922 di New York akhir Rabu.
Unit AS yang lemah merangsang permintaan terhadap komoditas berdenominasi dolar seperti minyak mentah karena mereka menjadi lebih murah bagi pembeli asing yang memegang mata uang kuat, sehingga mendorong permintaan.
Di New York, minyak mentah sudah melonjak di atas 75 dolar pada Rabu karena greenback terus merosot terhadap euro dan unit utama lainnya. "Kekuatan pasar minyak dapat dijelaskan hampir seluruhnya oleh melemahnya dolar dan kebangkitan di Wall Street," kata Ellis Eckland, analis independen.
Saham AS pada Rabu melonjak ke tingkat tertinggi sejak Oktober 2008 ketika pasar global terjun bebas setelah runtuhnya Lehman Brothers.
Investor pada Rabu menyambut gembira atas lebih kuatnya dari perkiraan penghasilan dari raksasa chip komputer Intel dan bank Wall Street JPMorgan Chase yang mendorong indeks Dow Jones Industrial Average di atas 10.000 poin.
Sementara itu, pada Kamis, pedagang minyak menilai laporan mingguan persediaan energi AS terbaru yang mengungkapkan kenaikan lebih kecil dari yang diperkirakan stok minyak mentah AS.
Persediaan minyak mentah AS naik 400.000 barel pekan lalu, sementara konsensus analis memperkirakan kenaikan sebesar 600.000 barel.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009