Kita berharap aspek komersial ini bisa segera disepakati sehingga gas pun dapat segera mengalir,

Jakarta (ANTARA) - Lapangan Gas Kepodang akhirnya merampungkan persiapan teknis untuk segera beroperasi kembali setelah sempat terhenti beberapa waktu,

"Dari sisi operasi, persiapan untuk kembali berproduksinya Lapangan Gas Kepodang sudah hampir rampung. SKK Migas siap mendukung semua kebutuhan supaya lapangan tersebut dapat beroperasi lagi," ujar Deputi Operasi SKK Migas, Julius Wiratno, melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Nantinya, kata dia, setelah aspek komersial selesai dan setelah mendapatkan persetujuan alokasi serta izin operasi, gas dari lapangan di Wilayah Kerja Muriah di Jawa Timur itu dipastikan segera mengalir lagi.

Ia menjelaskan operator Wilayah Kerja Muriah telah beralih dari Petronas Carigali Muriah Ltd (PCML) kepada Saka Energi Muriah Limited (SEML). Setelah dokumen legal pengalihan participating interest atau Deed of Assignment (DOA) ditandatangani dua kontraktor tersebut pada akhir Januari lalu, PCML dan SEML terus melakukan sejumlah persiapan yang dibutuhkan.

Sejak lapangan berhenti berproduksi pada September lalu, kegiatan uji coba fungsi untuk peralatan-peralatan penting tetap dilaksanakan secara rutin.

Dalam kurun lima bulan ke belakang, lanjutnya, Kontraktor Kontrak Kerja Sama ( KKKS) SEML dan PCML juga telah melakukan transisi operasional, antara lain melakukan uji coba pengoperasian bersama yang bertujuan untuk menjaga supaya fasilitas operasi di Lapangan Kepodang berfungsi dengan baik sehingga saat dialihkan dapat langsung produksi gas tanpa kendala.

"Kesiapan teknis operasi saat ini sudah mencapai 95 persen. Fasilitas di Lapangan Kepodang siap untuk segera memulai beroperasi," ujar Julius.

Kesiapan Lapangan Kepodang untuk berproduksi kembali juga sudah didukung dengan kesiapan tenaga kerja. Saat ini jumlah tenaga kerja yang tersedia sudah mencapai 98 persen dari kebutuhan.

"Tentu saja proses pengaturan pekerja ini tetap memperhatikan protokol pencegahan Covid-19," katanya.

Persiapan lain yang sudah mendekati final adalah pengalihan kontrak pekerjaan oleh pihak ketiga dari operator lama kepada operator baru.

Saat ini, kata dia, proses ini sudah mencapai sekitar 95 persen. SEML telah menyiapkan berbagai macam kontrak untuk mendukung operasi Kepodang, seperti operasi kapal sejak Februari lalu sudah dijalankan dengan kontrak di bawah SEML.

Di luar persiapan-persiapan tersebut di atas, masih terdapat beberapa hal yang perlu diselesaikan untuk dapat mengaktifkan kembali Lapangan Kepodang. Salah satu yang paling krusial adalah aspek komersial, yaitu negosiasi jual beli gas, dengan PLN sebagai kandidat pembeli gasnya.

SEML sudah mengirim surat resmi kepada PLN mengenai penawaran gas dari Lapangan Kepodang. Aspek komersial lain yang perlu disiapkan adalah Gas Transportation Agreement (GTA), di mana SEML akan bernegosiasi dengan PT Kalimantan Jawa Gas (KJG) sebagai transporter.

"Kita berharap aspek komersial ini bisa segera disepakati sehingga gas pun dapat segera mengalir," ujar Julius.

Namun pengoperasian Lapangan Kepodang masih memerlukan beberapa syarat berikutnya, antara lain adalah izin operasi fasilitas operasi dan persetujuan alokasi gas dari Kementerian ESDM.

Lapangan Kepodang merupakan bagian dari Wilayah Kerja Muriah yang berlokasi di lepas pantai Jawa Timur. Lapangan ini mulai memproduksikan gas bumi pertama kali sebesar 56 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) pada akhir Agustus 2015.

Baca juga: Kepala SKK Migas prediksi produksi LNG Abadi mulai 2027

Baca juga: SKK Migas: Realisasi salur gas turun pada Mei 2020 akibat COVID-19

Baca juga: SKK Migas nilai positif pengeboran sumur di Blok Rokan oleh Pertamina

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020