Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah belum memutuskan untuk menghentikan proses tanggap darurat pascabencana di Sumatera Barat (Sumbar), dua pekan setelah gempa berkekuatan 7,9 SR yang merenggut korban jiwa mencapai 1.117 orang.

Hal tersebut dikemukakan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif seusai rapat terbatas dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta, Kamis.

"Presiden akan meminta Menko Kesra, Menko Perekonomian dan BNPB untuk memberi laporan kembali mengenai tanggap darurat di sana pekan depan," kata Syamsul.

Menurut dia, keputusan tentang penghentian tanggap darurat dan beralih ke tahap rehabilitasi dan rekonstruksi masih menanti laporan Menko Kesra Aburizal Bakrie, Plt Menko Perekonomian Sri Mulyani Indrawati dan BNPB pada 19 Oktober mendatang.

Hal serupa juga berlaku pada keputusan mengenai sistem atau mode penanganan pascabencana yang akan digunakan, apakah menggunakan sistem BRR seperti Aceh atau seperti penanganan bencana di Yogya.

Ia mengatakan bahwa pemerintah ingin memastikan semuanya telah siap ketika melangkah ke tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.

Ia menjelaskan bahwa pelaksanaan tanggap darurat telah berlangsung selama dua pekan dan upaya pencarian korban telah dihentikan tiga hari lalu dengan catatan akhir jumlah korban meninggal 1.117 orang.

"Pemenuhan kebutuhan dasar seperti beras dan uang lauk pauk telah disiapkan," katanya seraya menyebutkan bahwa setiap orang memperoleh beras sebanyak 400 gram dan uang lauk pauk Rp5.000 per hari.

Ia mengatakan bahwa persediaan beras mencapai 13 ribu ton dan cukup untuk memenuhi kebutuhan selama 4 bulan.

Ia juga menjelaskan jika kebutuhan dasa berupa pasokan air bersih, energi listrik, dan telekomunikasi telah kembali normal.

Sementara itu Presiden Yudhoyono dalam rapat itu mengharapkan setelah semua dilaksanakan, kondisi Sumbar dan Jambi bukan hanya pulih dari bencana tetapi lebih siap andaikata terjadi bencana serupa dengan pembangunan gedung-gedung yang lebih tahan gempa, kesiapan mental warganya yang lebih baik dan respons terhadap bencana pada jam-jam awal yang lebih baik.

Hadir dalam rapat terbatas itu Menko Kesra Aburizal Bakrie, Menko Polhukam Widodo AS, Menkeu/pelaksana tugas Menko Perekonomian Sri Mulyani Indrawati, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Mensesneg Hatta Rajasa, Menkum HAM Andi Mattalata, Menteri PU Djoko Kirmanto.

Hadir juga Menkes Siti Fadilah Supari, Mendagri Mardiyanto, Menhub Jusman Syafei Djamal, Meneg PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta, Mendiknas Bambang Sudibyo, Menkominfo Muhammad Nuh, Meneg BUMN Sofyan Djalil, Menlu Hassan Wirajuda dan Seskab Sudi Silalahi.

Selain itu terlihat juga Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso dan Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri serta Gubernur Sumbar Gamawan Fauzi dan Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009