Yogyakarta (ANTARA News) - Puteri Indonesia 2009 Qory Sandioriva menyatakan kecintaan masyarakat Indonesia pada warisan budaya nenek moyang masih kurang sehingga perlu lebih ditingkatkan.
"Peningkatakan kesadaran, kepekaan dan kecintaan pada warisan budaya akan menjadikan masyarakat Indonesia mampu melestarikan budaya yang ada," kata Qory di sela kunjungan Miss Universe 2009 Stefania Fernandez di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, kecintaan pada budaya warisan bangsa dapat menunjang peningkatan pariwisata di Indonesia, apalagi Indonesia sudah memiliki modal yang cukup baik yaitu keramahtamahan masyarakatnya.
Sebagai perempuan Indonesia, kata putri asal Aceh itu, Qory berniat memberikan contoh kepada masyarakat Indonesia untuk lebih mencintai warisan budaya.
Beberapa contoh yang disebutkan Qory antara lain adalah mempelajari budaya Bangsa Indonesia, memberikan informasi kepada masyarakat tentang warisan budaya yang ada, mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari dan melakukan promosi yang baik.
"Akhir-akhir ini, ada negara yang mengklaim budaya Indonesia dan untuk menarik minat wisatawan kembali ke Indonesia perlu ada promosi wisata yang jauh lebih besar sehingga masyarakat dunia mengetahui bahwa budaya tersebut memang asli milik Indonesia," ujarnya.
Selain itu, Qory mengatakan ingin lebih terlibat dalam pemberdayaan perempuan sehingga perempuan Indonesia akan merasa jauh lebih percaya diri.
Sementara itu, Miss Universe 20009 Stafania Fernandez menyatakan merasa bahagia dapat berkunjung ke Indonesia dan terkesan dengan beragamnya budaya yang dimiliki Bangsa Indonesia.
"Saya sudah berkunjung ke Medan, Bandung dan Surabaya, dan saya merasa terkesan saat main angklung dan menikmati tari-tarian yang ada," katanya.
Beragamnya potensi budaya yang dimiliki Indonesia, lanjut Fernandez, tidak boleh disia-siakan untuk kepentingan pariwisata sehingga perlu dipromosikan ke dunia internasional.
Selama berada di Yogyakarta, Miss Universe dan Puteri Indonesia akan melakukan kunjungan ke beberapa lokasi pariwisata seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009