edukasi pelaksanaan protokol kesehatan bagi pengunjung dan pedagang di pasar desa adat

Denpasar (ANTARA) - Tim Gabungan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan (GTPP) COVID-19 Provinsi Bali terus mengedukasi para pedagang dan pembeli di sejumlah pasar tradisional dan pasar adat mengenai protokol kesehatan pencegahan COVID-19, menyusul semakin tingginya kasus transmisi lokal di Pulau Dewata.

"Kegiatan ini kami laksanakan dengan penekanan untuk memberikan sosialisasi, pembinaan dan edukasi pelaksanaan protokol kesehatan bagi pengunjung dan pedagang di pasar desa adat," kata Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali Nyoman Putra Astawa saat menyasar Pasar Desa Adat Padang Sambian, Denpasar, Senin.

Tim Gabungan GTPP COVID-19 Provinsi Bali yang turun ke Pasar Padang Sambian tersebut terdiri dari unsur Disperindag, Satpol PP, Doskominfos Provinsi Bali, TNI/Polri, jajaran desa adat dan dinas serta sejumlah relawan.

Menurut Putra Astawa, dari hasil pemantuannya di pasar itu, seluruh pengunjung atau pembeli dan pedagang telah memakai masker. Meskipun diakuinya, masih ditemukan yang belum tepat cara penggunaannya.

Dia menambahkan, di pasar tersebut sebelumnya sudah pernah dilakukan pengecekan suhu tubuh terhadap semua baik pedagang maupun pengunjung atau pembeli di pasar Padang Sambian ini. Namun, saat ini alat tersebut sudah rusak sehingga tidak bisa digunakan lagi untuk pengecekan suhu tubuh pedagang maupun pembeli.

Baca juga: 93 tenaga medis RS Sanglah diisolasi usai kontak pasien positif corona

Baca juga: Bali United minta protokol kesehatan harus jadi prioritas utama

"Kami sudah lakukan edukasi bahwa pengecekan suhu tubuh sangat penting untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 ini. Sudah pula kami sarankan untuk segera menyediakan thermo gun agar dapat dilakukan pengukuran suhu tubuh sesuai dengan protokol kesehatan," ujar Putra Astawa didampingi Kabid Tramtib Satpol PP Bali Komang Kusumaedi.

Sementara itu, Kepala Pasar Desa Adat Padang Sambian I Wayan Nestika mengatakan sebelumnya di pasar tersebut memang ada satu pedagang positif.

Selain itu, hasil rapid test menunjukkan ada 24 pedagang reaktif dan saat ini sudah dilakukan tes usap atau test swab atau masih menunggu hasil tes. Sebagian besar terjadi pada los ikan dan sudah dilakukan penutupan sementara terhadap tempat berjualan pedagang tersebut.

Terkait hal tersebut, pihak pengelola pasar sudah melalukan upaya-upaya pencegahan antara lain memasang poster imbauan protokol kesehatan di lingkungan pasar dan melakukan penyemprotan disinfektan lingkungan pasar dan fasilitasnya.

Pada kesempatan tersebut, dilaksanakan juga penyerahan bantuan secara simbolis kepada pengelola pasar berupa masker oleh Sekretaris Disperindag serta bantuan disinfektan oleh Kabid Tramtib Satpol PP Bali.

Sebelumnya Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Provinsi Bali mencatat hingga Minggu (28/6) dengan jumlah kumulatif pasien positif COVID-19 di Bali sebanyak 1.414 orang. Pada Minggu itu ada penambahan 45 kasus baru yang seluruhnya dikarenakan transmisi lokal.

Sedangkan jumlah pasien yang telah sembuh secara kumulatif ada 771 orang. Sementara itu, jumlah pasien positif dalam perawatan atau kasus aktif sebanyak 630 orang yang dirawat di 11 rumah sakit dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah dan BPK Pering.

Baca juga: GTPP Bali: Dalam sehari kasus positif COVID-19 bertambah 106

Baca juga: Peningkatan kasus transmisi lokal COVID-19 disorot Sekda Bali

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020