London, (ANTARA News) - Fabio Capello menggambarkan penghargaan kepada pemain terbaik David Beckham tidak ubahnya seperti Hadiah Nobel yang diberikan kepada Presiden Amerika Barack Obama, setelah pemain tengah itu tampil cemerlang ketika Inggris mengalahkan Belarus 3-0, Rabu.

"Saya takjub," kata Capello sembari senyum kepada wartawan di Wembley, ketika mengomentari pemain berusia 34 tahun yang malam itu tampil dalam tim nasional Inggris untuk ke-115 kalinya, sebagaimana dikutip dari Reuters. 

"Selama 30 menit. Itu tidak ubahnya seperti ketika Obama meraih Hadiah Nobel, setelah baru sembilan bulan menjadi presiden Amerika Serikat," katanya.

Mantan kapten Beckham, yang bahkan tidak duduk di bangku cadangan ketika timnya kalah 0-1 di Ukraina Sabtu, juga mengatakan ia "agak malu" karena disebut sebagai pemain terbaik dalam pertandingan itu, padahal ia nyaris sepanjang pertandingan hanya melakukan pemanasan dan disoraki penontonnya.

Namun, Beckham, yang menyatakan kepindahannya ke AC Milan dari

LA Galaxy akan diselesaikan, menunjukkan kepiawaiannya ketika menggantikan pemain sayap Aaron Lennon sehingga ia kemungkinan akan berada di antara 23 pemain menuju final tahun depan di Afrika Selatan, setelah memperagakan kehabatan tendangan kaki kanannya.

Ketika Shaun Wright-Phillips dan Lennon beberapa kali membangun serangan, tidak ada di antara mereka yang dapat melakukan hal tercepat seperti yang dilakukan mantan pemain tengah Manchester Uniterd dan Real Madrid itu.

Ia berpikir amat cepat ketika dari arah pojok membuka peluang dengan melancarkan umpan kepada Shaun Wright-Phillips sehingga angka menjadi 2-0 dan kemudian membuat timnya menang untuk kesembilan kalinya dari 10 pertandingan mereka di Grup 6.

"Apakah David Beckham bermain lima, 10 atau 15 menit atau setengah pertandingan, ia selalu tampil menjadi fokus," kata Capello, " Beberapa pemain sukar membuka celah setelah membangun serangan, tetapi Beckham melakukannya dengan baik."

Beckham, yang tidak mencukur jenggotnya, mengatakan ia tidak ada memiliki beban apa pun namun berusaha keras untuk mendapatkan tempat dalam tim ke Afrika Selatan, yang akan menjadi penampilannya ke empat di babak final Piala Dunia.

"Fabio Capello mengetahui situasi yang terjadi pada saya," katanya kepada wartawan, "Masih ada jalan panjang yang harus dilewati sebelum berangkat ke final. Apa yang harus saya lakukan adalah bekerja keras sekuat tenaga agar saya dapat kesempatan masuk dalam tim nasional."(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009