Bogor, 14/10 (ANTARA) - Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan kerjasama antara Partai Demokrat dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terhenti hanya sampai pada pemilihan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Dalam acara silaturahmi dengan wartawan di Puri Cikeas Indah, Bogor, Rabu malam, Yudhoyono mengakui terpilihnya Taufik Kiemas sebagai Ketua MPR memang terjadi karena adanya kesepakatan antara Partai Demokrat dan PDIP.
"Tentang terpilihnya Taufik Kiemas sebagai Ketua MPR, ini bagian dari transparansi saya harus menjelaskan, memang ada kesepakatan antara Partai Demokrat dan PDIP untuk menjalin kerjasama di MPR," tuturnya.
Namun, lanjut dia, kerjasama antara fraksi Demokrat dan PDIP di MPR hanya terhenti sampai pada proses tersebut karena sampai saat ini tidak pernah lagi terjadi komunikasi lanjutan antara pimpinan Partai Demokrat dan PDIP.
"Jadi berhenti sampai kerjasama di MPR antara Partai Demokrat dan PDIP," ujarnya.
Yudhoyono menyampaikan penghargaannya kepada PDIP yang melalui salah satu kadernya menyatakan sampai saat ini masih memilih beroposisi dengan pemerintah lima tahun mendatang.
"Saya hormati keputusan jadi kalau PDIP memilih tidak berkoalisi dengan pemerintah. Tentu benar-benar saya hormati," ujarnya.
Demikian juga kepada partai politik seperti Gerindra dan Hanura yang sampai saat ini tidak menyatakan keinginan untuk berkoalisi dengan pemerintah.
Yudhoyono menepis pernyataan beberapa pihak yang menyatakan apabila partai politik berkoalisi dengan pemerintah berarti partai tersebut tidak membela kepentingan rakyat.
Menurut dia, semua yang duduk di parlemen maupun pemerintahan di tingkat pusat dan daerah bertujuan untuk berjuang demi rakyat.
"Ini pandangan saya, legislatif, eksekutif, semua ingin berbuat yang terbaik untuk rakyatnya," demikian Yudhoyono.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009