"Ini merupakan suatu tahapan, istilah kita bukan penangkapan tetapi pengamanan terhadap mereka karenanya sekarang mereka berada di sini," kata komandan gugus tempur laut komando armada barat (Danguspurla Armabar) TNI AL Laksamana Pertama Hari Bowo kepada wartawan di atas KRI Teuku Umar yang sedang sandar di Merak Cilegon, Rabu malam.
Menurut Hari para imigran gelap asal Srilanka tersebut dalam proses selanjutnya nanti mencari yang terbaik untuk dilaksanakan, sebab sampai saat ini langkah yang akan diambil masih dalam pembicaraan.
"Mereka tidak mungkin akan berada disini, namun kaitannya dengan apa yang sudah dilaksanakan pertemuan di tingkat pusat, inilah kita sebagai pelaksana di lapangan hasil keputusan itulah yang akan kita laksanakan di lapangan," kata dia.
Mengenai pembicaraan dengan pihak imigrasi yang telah dilakukan pada siang hari Rabu (14/10) Danguspurla Armabar menjelaskan mengenai persoalan para imigran gelap yang diamankan masih dalam pembahasan dan belum ada sebuah keputusan.
"Nanti hasilnya menjadi langkah yang terbaik bagi kita dan terbaik bagi mereka yang semua kita ketahui bagaimana kondisinya saat ini," ujarnya.
Mengenai keterlibatan anak buah kapal KM Jaya Lestari 5 yang membawa para imigran gelap asal Srilanka tersebut,menurut Hari permasalahan tersebut akan dipilah dan penyidikannya pun berbeda dengan masalah imigran, dan sampai saat ini ke enam ABK yang berada di atas kapal belum ada yang dijadikan tersangka.
"Kita akan menyelidiki dokumen kapal yang mereka miliki, kalau tidak akan dikenakan sanksi tindak pelayaran," jelasnya.
Ditambahkannya proses itu nanti akan dilakukan secara bertahap melihat tingkat prioritas mana yang didahulukan dan yang didahulukan mengenai para imigran.
Dari pantauan ANTARA kondisi para imigran gelap asal Srilanka kondisinya lebih baik dari hari sebelumnya dimana mereka tertutup dan curiga malam itu mereka terlihat lebih terbuka.
Alek nama samaran yang ditunjuk menjadi juru bicara para imigran menyatakan sangat berterima kasih kepada TNI AL yang telah membantu mereka dalam hal kesehatan, makanan dan pengamanan.
"Rakyat Indonesia kami anggap sebagai saudara kami, terima kasih atas segala bantuannya," ujarmya sambil berjabat tangan dengan Laksamana pertama Hari Bowo.
Jumlah imigran gelap asal Srilanka itu sebanyak 255 orang terdiri dari 195 lelaki dewasa, 29 orang perempuan dewasa anak anak laki laki 14 orang dan 17 orang anak anak perempuan, ditambah enam orang ABK asal Indonesia semuanya dalam kondisi baik.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009