Bogor (ANTARA News) - Jumlah kementerian dalam Kabinet Indonesia Bersatu jilid dua untuk lima tahun mendatang tetap 34, demikian ditegaskan presiden terpilih periode 2009-2014 Susilo Bambang Yudhoyono dalam silahturahmi dengan wartawan di Puri Cikeas Indah Bogor, Jabar, Rabu malam.
Menurut Yudhoyono, pada pemerintahan periode 2009-2014 terdapat beberapa kementerian yang mendapat tambahan tugas dan fungsi.
Ia mencontohkan, Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan mendapat tambahan fungsi perlindungan anak.
Jumlah kementerian seperti yang diatur dalam UU No 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara maksimal adalah 34 kementerian.
Dalam menyusun Kabinet Indonesia Bersatu jilid dua, Yudhoyono mengatakan, ia mempertimbangkan unsur kemajemukan etnis dan suku di Indonesia serta komposisi gender.
"Benar bahwa yang diutamakan adalah berintegritas baik dan kapabilitas baik. Tetapi, bagaimana pun keterwakilan dari segi identitas tidak boleh ditinggalkan. Yang saya maksudkan adalah tentunya kabinet mendatang dari segi agama, etnis, suku, atau daerah asal, dari segi gender, termasuk yang berusia relatif tua dan muda, semua tentu jadi pertimbangan," tuturnya.
Meski tidak mungkin meliputi semua etnis dan suku yang ada di Indonesia karena kursi dalam kabinet yang terbatas, Yudhoyono menjamin kabinet mendatang dapat mewakili rasa keadilan kedaerahan.
"Insya Allah dari Sumatra ada, Jawa ada, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua juga ada. Dengan demikian bisa menggambarkan kemajemukan bangsa kita," ujarnya.
Meski tidak menyebutkan berapa jumlah perempuan yang bakal menjabat menteri di Kabinet Indonesia Bersatu jilid dua, Yudhoyono memberikan perhatian khusus kepada keseimbangan gender.
Menurut dia, perhatian tersebut perlu diberikan mengingat setengah dari jumlah penduduk Indonesia adalah perempuan.
Yudhoyono mengatakan saat ini proses perumusan nama-nama yang akan masuk dalam kabinet pemerintahan mendatang mendekati proses akhir.
"Saya berharap jam-jam mendatang, ini mainannya sudah jam bukan hari lagi, meski sudah rampung semua tetap masih ada satu, dua, tiga, empat, yang `mismatch`. Saya masih komunikasi agar betul-betul klop dari segi latar belakang, identitas, gender, tidak boleh diabaikan," tuturnya.
Yudhoyono merinci mulai Kamis 15 Oktober 2009 hingga Jumat 16 Oktober 2009 ia akan melakukan pemberitahuan awal kepada calon-calon menteri terpilih.
Setelah itu, pada 17 Oktober 2009 akan dilakukan pemanggilan calon-calon menteri untuk menjalani serangkaian wawancara.
Apabila calon tersebut sepakat dengan kontrak kerja dan pakta integritas yang harus ditandatangani, maka calon menteri tersebut diharuskan menjalani tes kesehatan dan kejiwaan di RSPAD Gatot Subroto pada 18-19 Oktober 2009.
Jika tidak ada hambatan, Yudhoyono berencana mengumumkan kabinet barunya pada 21 Oktober 2009.
Ia menyebutkan bisa saja seorang calon menteri gugur setelah menjalani serangkaian tes apabila ditemukan informasi lanjutan bahwa calon tersebut ternyata memiliki masalah hukum atau persoalan lain yang cukup mengganggu.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009