Jakarta (ANTARA News) - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akan menggunakan dana pinjaman CIC senilai 1,3 miliar dolar AS untuk melunasi utang lama dan 0,38 miliar dolar AS guna pembiayaan akuisisi PT Darma Henwa Tbk, PT Fajar Bumi Sakti, dan PT Pendopo Energi Batubara.
Senior Vice President Investor Relations Bumi Resources, Dileep Srivastava dalam penjelasan tertulis di Jakarta, Rabu menjelaskan bahwa perseroan tidak melakukan penyesuaian harga sebagai akibat dari pelunasan lebih awal (early payment) itu.
Ia menambahkan, seluruh ketentuan dalam shares purchase agreement (SPA) yang telah disepakati tetap berlaku.
"Perseroan tetap dapat meminta kembali (claim back) dari pihak penjual atas segala kekurangan dalam target mereka," kata Dileep.
Selain itu, lanjutnya, tidak akan menggunakan dana pinjaman dari China Investment Corporation (CIC) untuk melunasi utang anak perusahaan.
Sebelumnya, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mendapat pinjaman baru dari China Investment Corporation (CIC) sebesar 1,9 miliar dolar AS. Investasi itu terdiri atas 600 juta dolar AS dan dibayar kembali pada tahun ke 4, sebesar 600 juta dolar AS di tahun ke-5, dan 700 juta dolar AS pada tahun ke-6.
Dana untuk belanja modal mencapai 202 juta dolar AS dan guna biaya profesional terkait pinjaman senilai 10 juta dolar AS.
CIC adalah salah satu dari lembaga investasi terbesar dan sepenuhnya dimiliki pemerintah Republik Rakyat China.Dalam transaksi ini, PT Samuel Sekuritas Indonesia bertindak sebagai penasehat keuangan, dan Jones Day sebagai penasehat legal Bumi.
Sementara itu, Deutsche Bank dan China International Capital Corporation (CICC) bertindak sebagai penasehat keuangan CIC dan Davis Polk & Wardwell sebagai penasehat hukum. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009