Berlin (ANTARA) - Wirecard, perusahaan pembayaran non tunai Jerman yang dilanda skandal, mengatakan pada Sabtu (27/6/2020) bahwa pihaknya akan melanjutkan kegiatan bisnis setelah mengajukan permohonan kepailitan dan mengharapkan administrator sementara akan segera ditunjuk oleh otoritas kehakiman.
"Dewan manajemen berpendapat bahwa kelanjutan adalah demi kepentingan terbaik para kreditor," kata manajemen Wirecard dalam sebuah pernyataan. "Apakah proses kepailitan akan dibuka masih ditinjau".
Wirecard kolaps pada Kamis (25/6/2020) berutang kepada kreditor hampir empat miliar dolar setelah terungkap 1,9 miliar euro yang tercatat di neraca keuangannya menghilang yang menurut auditor Ernst & Young (EY) adalah hasil dari penipuan global yang canggih.
Pengajuan kepailitan tidak termasuk anak perusahaan Wirecard Bank, yang menyimpan sekitar 1,4 miliar euro (1,57 miliar dolar AS) dalam bentuk deposito dan sudah di bawah manajemen darurat oleh BaFin, regulator perbankan Jerman.
"Saat ini sedang ditinjau secara terus-menerus apakah permohonan kepalitan juga harus diajukan untuk anak perusahaan dari Wirecard Group," kata pernyataan itu. "Dengan pengecualian dari kantor cabang pengembangan kecil, tidak ada permohonan kepailitan telah diajukan oleh perusahaan-perusahaan grup saat ini."
Perusahaan itu mengatakan banknya akan terus melakukan pembayaran kepada para pedagang (merchants) dan bahwa pihaknya telah menghubungi regulator dan perusahaan-perusahaan kartu kredit.
Otoritas Perilaku Keuangan Inggris (FCA) telah memberlakukan sejumlah persyaratan pada Wirecard, termasuk untuk tidak menjual aset-aset atau dana apa pun, dan tidak melakukan kegiatan yang diatur.
Perusahaan mengatakan sedang dalam pembicaraan dengan FCA tentang unit Wirecard Card Solutions Ltd dan berharap akan menerapkan langkah-langkah yang memungkinkannya untuk melanjutkan operasi.
Uni Eropa sedang menyelidiki BaFin atas keruntuhan Wirecard, suatu tindakan yang jarang terjadi yang memalukan pada Jerman beberapa hari sebelum akan mengambil alih kepresidenan bergilir Uni Eropa.
Investor ingin tahu mengapa EY tidak menemukan masalah dalam keuangan Wirecard sebelumnya.
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2020