Montevideo, (ANTARA News) - Skuad Tango mengembangkan layar. Tim asuhan Diego Maradona dinilai berbahaya karena para pemain mereka, terutama pemain depan amat bermutu, demikian menurut pelatih Uruguay Oscar Washington Tabarez, Selasa (Rabu WIB).

Argentina menghadapi Uruguay di kandang yang menjadi ikon River Plate di Centenario, Rabu, pada pertandingan penyisihan terakhir Piala Dunia 2010, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Bagi Argentina, pertandingan setidaknya harus berkesudahan seri agar mereka lolos ke babak final Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.

Sementara Uruguay, yang tertinggal satu point, harus menang agar dapat membuat tim Maradona ke babak playoff atau bahkan tersingkir dari Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak 1970 bila pada pertandingan lain Ekuador mengalahkan tim yang sudah lolos Chile di Santiago.

"Argentina bagi kami merupakan tim tangguh. Kekuatan tim itu berasal dari kekuatan para pemainnya," kata Tabarez.

"Dan tidak akan ada orang yang tidak setuju atau mempertanyakan tentang kemampuan mereka serta mutu para pemainnya," katanya dalam temu pers.

Argentina berjuang keras sepanjang babak penyisihan di bawah asuhan Maradona tahun ini, kalah empat kali dan akhirnya berada di urutan keempat, tempat yang lolos otomatis, setelah secara dramatis menang 2-1 di kandang atas Peru, Sabtu, sehingga posisi mereka naik.

Argentina yang dilatih Maradona, yang tidak banyak melakukan taktik permainan di lapangan, kelihatan bagus dalam hal menyerang dari lini depan namun kurang solid secara keseluruhan.

Mereka susah melakukan gebrakan akhir kendati di situ ada pemain sekaliber Lionel Messi, Carlos Tevez, Sergio Aguero dan Gonzalo Higuain.

Messi yang berjuang mengembalikan permainannya seperti ketika tampil bersama Barcelona merupakan perbincangan hangat di Buenos Aires dan kritik muncul yang meminta ia dikeluarkan dari tim.

Maradona, yang menganggapnya seperti dirinya sendiri ketika bermain dalam tim Argentina, menyatakan pemain itu harus tetap tampil.

Striker Uruguay Sebastian Abreu menampik teori yang mengatakan bahwa pertahanan pada tim di Amerika Selatan lebih keras ketimbang yang dihadapi Messi di Eropa.

Itu, katanya, merupakan masalah pelatih untuk mengatur pemain dalam satu tim serta menyusun kekuatan di bagian pertahanan mereka.

"Kita selalu nyaris menang bila sudah berada di mulut gawang lawan tapi hal itu sulit dilakukan," katanya.

Tim Uruguay asuhan Tabarez, yang bermain buruk ketika kalah 0-1 atas Peru di Lima bulan lalu, harus berjuang keras untuk membuka peluang mereka setelah menang melawan Kolombia dan Ekuador.

Mereka kelihatan bagus pada kedua pertandingan itu namun hal sama harus mereka ulangi saat bertemu dengan Argentina, Rabu, dan hal sama akan dilakukan tim Maradona itu.

Pemain tengah Maxi Pereira yakin Uruguay memiliki mutu kuat untuk menghancurkan Argentina. Ia mengatakan, "Kami dapat melukai mereka, ini bukan jenis pertandingan bertahan."

Sementara itu Chile, dibawah asuhan mantan pelatih Argentina Marcelo Bielsa, tidak akan tinggal diam pada kualifikasi tiga tim yang sedang berebut tempat ke Afrika Selatan itu, saat mereka bertemu dengan Ekuador.

Ekuador, yang berjuang keras untuk dapat masuk lima besar dalam kompetisi penyisihan itu, setidaknya dapat mengikuti babak playoff, dan menyingkirkan Uruguay atau Argentina.

Empat tim teratas dari zona Amerika Selatan, setelah Brazil, Paraguay dan Chile lolos otomatis, tinggal menunggu satu tim lagi menyusul ketiga tim itu sedangkan tim urutan kelima melakukan pertandingan dua kali dalam putaran playoff melawan tim keempat dari zona CONCACAF untuk mendapatkan tempat di final Afrika Selatan. (*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009