Padang (ANTARA News) - Makam Syekh Burhanuddin di Nagari Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar, sepi dari peziarah sejak terjadi gempa, Rabu (30/9).

"Biasanya yang datang berziarah ke makam ini ratusan orang setiap hari. Sejak gempa hanya belasan yang datang. Itu pun umumnya para perantau yang pulang kampung," kata Wandi (39), salah seorang pedagang di lokasi makam itu, Selasa (13/10).

Wandi bersama istrinya, Jasmanidar, berdagang makanan kecil di lokasi makam. Dengan sepinya peziarah, dia mengaku dagangannya juga menjadi sepi.

Pengurus makam, Khatib Zulkifli, mengakui peziarah sepi.

Dia mengatakan, ziarah ke makam para ulama hukumnya sunat menurut Islam. Namun bagi yang bernazar wajib hukumnya.

Syekh Burhanuddin merupakan salah seorang penyebar Islam pertama di Padang Pariaman yang sukses dalam menegakkan syiar Islam. Dia merupakan penganut Islam bermazhab Syafei dan tarekat Syattariah.

Beliau belajar agama pada gurunya yang bernama Syekh Abdul Alif di Ulakan. Setelah itu, dia belajar hingga ke Aceh, kepada gurunya Syekh Abdul Ra`uf.

Syekh Burhanuddin meninggal pada 1111 Hijriah. Makamnya itu ditetapkan sebagai Situs Benda Cagar Budaya oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Batusangkar, Sumbar.

Sementara perantau lainnya, Zainil (32), mengatakan, makam ulama itu pantas dimuliakan.Hanya saja, dia mengingatkan masyarakat tidak terjebak pada perbuatan syirik.

Akibat gempa Rabu (30/9) lalu, Makam Syekh Burhanuddin mengalami retak-retak, terutama pada bagian pilar penyangga makam itu. Demikian pula pagar di samping kiri makam tersebut juga banyak yang runtuh.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009