Saya ingin agar regulasi yang akan digulirkan Kementerian Desa yang bersentuhan dengan desa, benar-benar memiliki kearifan lokal

Yogyakarta (ANTARA) - Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menjalin kerja sama dengan enam universitas di Yogyakarta untuk mendukung percepatan pembangunan desa, daerah tertinggal, dan kawasan transmigrasi.

Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar bersama perwakilan enam universitas yakni Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Gadjah Mada, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta dan Institut Teknologi Yogyakarta di Auditorium UNY, Sabtu.

Baca juga: Mendes dorong sinergi Dana Desa dengan strategi pembangunan nasional

"Saya ingin agar regulasi yang akan digulirkan Kementerian Desa yang bersentuhan dengan desa, benar-benar memiliki kearifan lokal," kata Abdul Halim Iskandar.

Dalam nota kesepahaman ini Kemendes PDTT dengan enam kampus bersepakat melakukan kerja sama dalam upaya pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat serta penataan dan pengembangan kebijakan serta program pemberdayaan masyarakat.

Baca juga: Kemendes PDTT wacanakan pendamping desa menjadi P3K

Dengan adanya program "Kampus Merdeka Project Desa", Abdul Halim ingin mengintensifkan sinergitas antara Kemendes PDTT dengan perguruan tinggi yang posisinya menjadi sangat strategis.

Baca juga: Mendes: BLT Dana Desa hadir untuk atasi dampak COVID-19 di desa

"Karena harus mempertemukan dua kepentingan yaitu bagaimana desa memiliki kemandirian dengan suplemen dana desa, namun di sisi lain sumber daya yang ada di desa masih sangat bervariasi," kata dia.

Untuk itu, ia sekarang sedang mempersiapkan Peraturan Menteri Desa Skala Prioritas Penggunaan Dana Desa 2021 yang dapat mengakomodasi dua kepentingan tersebut.

Menurut dia, peran perguruan tinggi yang diharapkan khususnya melalui kegiatan kemahasiswaan seperti KKN Tematik dan turun langsungnya para ahli atau pakar ke desa, dimana para dosen langsung memberikan pendampingan ke desa.

Rektor UNY Prof Sutrisna Wibawa menyebutkan ada dua kegiatan sekaligus yakni dalam rangka program Kampus Merdeka dan realisasi kerja sama antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kementerian Desa PDTT serta dengan universitas yang melaksanakan perpanjangan nota kesepahaman.

"Kampus merdeka untuk desa adalah realisasi dari kerja sama yang telah kami sampaikan sekaligus instruksi dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang kurikulum merdeka belajar," kata Sutrisna Wibawa.

Melalui program Kampus Merdeka, menurut Sutrisna, mahasiswa memiliki kesempatan tiga semester untuk belajar di luar kampus, di antaranya di desa.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020