Mamuju (ANTARA News) - Pemadaman bergilir yang dilakukan PLN Cabang Kabupaten Mamuju, Sulbar membuat listrik yang ada di Kota Mamuju nyaris padam total selama satu hari.
Pemantauan di Mamuju, Selasa, pemadaman listrik yang dilakukan PLN Mamuju nyaris berlansung seharian karena pemadaman yang dilakukan selama sebelas jam.
Pemadaman listrik yang dilakukan PLN di Kota Mamuju terjadi sejak pukul 06.00 hingga pukul 18.00 WITA.
"Beruntung listrik menyala pada pukul 12.00 WITA sampai pukul, 13.00 WITA jika tidak listrik padam seharian, kalau begini terus lebih baik PLN Mamuju tidak perlu beroperasi lagi, karena listrik tidak juga bisa dinikmati,"keluh seorang petugas penjaga warnet, Yaya.
Ia mengaku, mengalami kerugian yang cukup besar akibat pemadaman listrik yang dilakukan PLN Mamuju setiap hari, dan sudah terjadi selama sepekan ini karena tidak bisa membuka usaha warnetnya.
"Kalau listrik padam harus diumumkan atau jadwalnya diatur, kepada warga, jangan seenaknya dipadamkan begitu saja, alat-alat komputer kami rusak jika lampu menyala kemudian padam lagi, kami merasa dirugikan dengan pemadaman ini,"keluhnya.
Berbeda dengan yang dialami Husni salah seorang PNS, ia juga mengeluhkan pemadaman listrik secara bergiliran di Mamuju karena tugasnya sebagai pemerintah yang setiap harinya melayani masyarakat tidak bisa berjalan lancar.
"Pelayanan pemerintahan tidak bisa stabil, karena listrik tidak beroperasi dan padam terus, pemadaman ini sudah terjadi selama satu minggu dan belum teratasi, sehingga masyarakat yang membutuhkan pelayanan juga terganggu, "ujarnya.
Sementara itu Kepala PLN Rayon Mamuju, Agussalim menjelaskan jika pasokan listrik yang masuk ke wilayah Sulbar dari pembangkit listrik PLTA Bakaru, Kabupaten Pinrang, Provinsi Sulawesi Selatan semakin berkurang.
Hal itu kata dia, karena debit air di sungai Kabupaten Mamasa, Sulbar sebagai sumber energi pembangkit listrik di PLTA Bakaru Kabupaten Pinrang berkurang akibat kemarau, sehingga daya energi listrik yang dihasilkan PLTA Bakaru juga berkurang.
Oleh karena itu, kata dia, pasokan listrik ke wilayah Provinsi Sulbar, termasuk di Kota Mamuju yang besarnya sekitar 25 persen dari energi listrik yang dihasilkan PLTA Bakaru Pinrang juga berkurang.
"Pemadaman listrik ini dilakukan bukan karena faktor kesengajaan, tetapi beban yang dimiliki PLN Mamuju untuk memenuhi kebutuhan pelanggan sangat terbatas, ini harusnya dipahami,"ujarnya.
Ia mengaku, belum bisa memastikan kapan krisis listrik di Mamuju akan teratasi karena masalah kelistrikan bukan hanya terjadi di Provinsi Sulbar tetapi seluruh wilayah sulawesi.
"Masalah krisis listrik ini belum jelas kapan akan berakhir, karena semua wilayah di sulawesi mengalami hal yang sama dikarenakan beban dari pembangkit listrik berkurang,"ujarnya.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009