Pekan depan tender kegiatan akan dimulai, semoga dengan nanti tuntasnya pembangunan Irigasi Dwikora aktivitas petani turun ke sawah bisa maksimal

Painan, Sumbar (ANTARA) - Pembangunan Irigasi Dwikora yang berada di Nagari Tuik IV Koto Mudiak, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat menelan anggaran Rp4,5 miliar, kata pejabat setempat.

"Pekan depan tender kegiatan akan dimulai, semoga dengan nanti tuntasnya pembangunan Irigasi Dwikora aktivitas petani turun ke sawah bisa maksimal," kata Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni usai sosialisasi pembangunan irigasi itu di Kecamatan Batang Kapas, Pesisir Selatan, Sabtu.

Ia menjelaskan anggaran pembangunan irigasi sebesar Rp4,5 miliar bersumber dari pemerintah pusat yang diusulkan beberapa waktu lalu.

"Awal 2019 saya berkesempatan berkunjung ke Tuik IV Koto Mudiak dan pada kunjungan tersebut saya menerima berbagai masukan pembangunan dari masyarakat, salah satunya ialah pembangunan Irigasi Dwikora," imbuhnya.

Beranjak dari sana tidak berselang lama, ia langsung menghadap Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Mochamad Basuki Hadimuljono di Jakarta dan menteri memberi respons positif.

"Sampai hari ini respons tersebut masih positif karena dengan berbagai kebijakan pengalihan anggaran dalam menghadapi wabah COVID-19, anggaran untuk pembangunan Irigasi Dwikora tetap bisa digunakan," ungkapnya.

Berdasarkan catatannya Irigasi Dwikora telah dibangun sejak 1975, namun masih terdapat beberapa item penunjang yang belum diselesaikan sehingga irigasi belum bisa difungsikan maksimal.

Dan pada 2017 irigasi rusak secara keseluruhan hingga tidak bisa lagi digunakan akibat banjir besar yang melanda kecamatan setempat.

"Mudah-mudahan dengan nanti selesainya pembangunan irigasi petani bisa turun ke sawah sepanjang tahun tanpa menanti masuknya musim penghujan seperti tahun-tahun sebelumnya," katanya lagi.

Irigasi Dwikora mampu mengairi areal persawahan setempat lebih kurang sekitar 500 hektare dan sesuai rencana jaringan irigasi akan dibangun hingga lebih dari lima kilometer.

Sosialisasi dihadiri sejumlah pejabat, baik tingkat kabupaten, kecamatan hingga nagari, masyarakat dan tokoh masyarakat setempat juga terlihat antusias mengikutinya namun dengan tetap menaati protokol COVID-19.

Baca juga: Pemerintah bantu nelayan miliki rumah layak huni

Baca juga: PUPR serahterimakan Rusun Mahasiswa Kabupaten Pesisir Selatan

Baca juga: 358 hektare perkebunan kelapa sawit Pesisir Selatan diremajakan

Pewarta: Laila Syafarud
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020