Koordinator Bidang Kesejahteraan DPC SPSI Mimika, Aries Wahyudiono di Timika, Selasa mengatakan rumah karyawan Freeport tersebut dibangun di Jalur IV Kampung Timika Jaya-SP2, Distrik Mimika Baru.
Pembangunan rumah dibagi tiga tahap, masing-masing sebanyak 500 unit dengan tipe 36, 45, 54 dan 70. Pembangunan tahap pertama dilakukan tahun ini dan sudah terjual seluruhnya kepada karyawan.
"Pembangunan rumah ini merupakan bentuk perhatian pengurus DPC SPSI dalam meningkatkan kesejahteraan karyawan yang selama ini tidak memiliki tempat tinggal tetap di Timika," jelas Aries.
Ia menjelaskan, harga rumah per unit berkisar Rp167 juta hingga Rp340 juta sesuai ukurannya.
Seluruh biaya pembangunan rumah karyawan Freeport ditanggung Bank Mega. Pembeli hanya membayar angsuran kredit ke Bank Mega Cabang Timika setiap bulan dimana nilai angsuran kredit tidak lebih dari 30 persen gaji pokok karyawan.
Pembangunan perumahan karyawan Freeport tersebut melibatkan Developer Duta Komar dan pelaksana PT Sasana Iglesia.
Ketua DPC SPSI Mimika, Agus Hugo Kreey mengatakan pihaknya masih mengharapkan bantuan Pemkab Mimika untuk membebaskan lahan bagi pembangunan rumah karyawan PT Freeport dan perusahaan kontraktor serta privatisasinya.
Menurut Kreey, saat ini terdapat sekitar lebih dari 13 ribu anggota SPSI yang bekerja di areal Freeport di Mimika. Sebagian besar dari para karyawan tersebut belum memiliki perumahan sendiri. (*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009