London (ANTARA News/AFP) - Dolar melemah pada Senin waktu setempat, dalam perdagangan yang lamban di tengah hari libur di Tokyo dan New York, karena investor menahan napas mereka untuk lebih banyak indikator perekonomian AS dan kebijakan moneter, kata para analis.
"Apakah ini (jatuhnya dolar) akan berlanjut minggu ini akan tergantung pada laporan laba bank AS - JPMorgan, Goldman, Citigroup, Bank of America - dan retorika bank sentral," kata para analis Barclay`s Capital dalam sebuah catatannya.
"Bagian dari kelemahan dolar berasal dari menurunnya kebutuhan untuk mata uang `safe haven` dan meningkatnya `selera risiko` investor."
Pada akhir perdagangan di sini, mata uang tunggal Eropa naik menjadi 1,4797 dolar dari 1,4727 dolar di New York pada akhir Jumat.
Investor akan mendengarkan komentar dari Federal Reserve AS dan Bank Sentral Eropa "dan apakah retorika ini terus menunjukkan pasar aset tetap ceria," kata Barclays Capital.
Terhadap mata uang Jepang, dolar maju menjadi 89,74 yen dari 89,32 yen pada Jumat.
"Musim laporan pendapatan yang kuat akan meningkatkan sentimen pasar dan toleransi risiko serta mendukung kepercayaan pasar akan maju," kata analis Barclays Capital Moyeen Islam.
Dolar menemukan beberapa dukungan setelah ketua Federal Reserve Ben Bernanke pekan lalu berkomentar bahwa suku bunga AS dapat meningkat. Sebuah kenaikan suku bunga akan membuat dolar lebih menarik bagi investor.
Meskipun dolar baru-baru ini naik, dealer jangan mengharapkan greenback untuk mendaki jauh lebih tinggi karena ekuitas terus mencerminkan awal yang baik untuk musim pendapatan, analis dari Societe Generale mengatakan dalam sebuah laporan.
Mata uang AS telah datang di bawah tekanan baru-baru ini dari spekulasi bahwa Amerika Serikat akan menjadi lebih lambat untuk mengetatkan kebijakan moneter daripada bank sentral lainnya.
The Fed memotong suku bunga menjadi hampir nol persen Desember lalu untuk membantu ekonomi keluar dari resesi terburuk dalam beberapa dasawarsa.
Di tempat lain pada Senin, pound Inggris merosot ke multi-bulan terendah versus euro dan dolar karena para investor menilai prospek ekonomi, terlepas dari pasar saham London naik mencolok ke tingkat tertinggi selama lebih dari setahun.
Sterling merosot karena pusat penelitian ekonomi dan bisnis (cebr), konsultan, memperkirakan bahwa Bank of England (Bank Sentral London/BoE), akan tetap mempertahakan suku bunganya pada rekor terendah 0,50 persen hingga 2011.
Di London Senin, euro berpindah tangan pada 1,4797 dolar terhadap 1,4727 dolar akhir Jumat, pada 132,73 yen (132,86), 0,9363 pound (0,9292) dan 1,5168 franc Swiss (1,5191).
Dolar berdiri pada 89,74 yen (89,77) dan 1,0256 franc Swiss (1,0311). Pound berada pada 1,5797 dolar (1,5839). Tingkat terendah dicapai oleh sterling pada Senin itu 1,0696 euro dan 1,5729 dolar.
Di London Bullion Market, harga emas naik tipis menjadi 1.058,75 dolar per ons dari 1.051,50 dolar per ons Jumat malam.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009