Sydney (ANTARA) - Sejumlah jaringan toko swalayan di Australia pada Jumat kembali memberlakukan batasan pembelian tisu toilet dan beberapa barang lainnya setelah kasus positif COVID-19 di Negara Bagian Victoria naik sampai dua digit.

Kenaikan itu menyebabkan warga panik dan kembali membeli barang dengan jumlah berlebih di tengah kekhawatiran bahwa pemerintah akan menetapkan kembali aturan karantina.

Woolworths Group Ltd dan Coles Group Ltd, dua perusahaan yang menguasai dua pertiga supermarket (toko swalayan) di Australia, mengatakan mereka akan membatasi pembelian tisu toilet dan kertas tisu jadi satu sampai dua karton per orang. Pembatasan itu dibuat setelah beberapa foto di media sosial menunjukkan persediaan tisu di beberapa supermarket habis.

Pembatasan itu, dan foto rak yang kosong, mengingatkan kembali aksi sejumlah warga Australia yang menimbun tisu dan barang-barang rumah tangga lainnya jelang karantina.

Sedikitnya, 7.500 orang di Australia dinyatakan positif COVID-19. Dari jumlah itu, 104 di antaranya meninggal dunia. Laju penularan yang mulai melambat membuat Pemerintah Australia melonggarkan sejumlah pembatasan.

Namun, kenaikan kasus positif sampai dua digit di Victoria, negara bagian terpadat kedua di Australia, membuat otoritas setempat menunda pembukaan kembali wilayah.

Tidak hanya itu, peningkatan kasus positif corona mendorong warga untuk menimbun barang.

Kecenderungan menimbun barang terlihat di seluruh daerah Australia.

"Kami dengan menyesal mulai melihat tingginya permintaan terhadap tisu toilet di luar Victoria dalam waktu 24 jam terakhir," kata direktur pelaksana untuk supermarket Woolworths, Claire Peters, melalui pernyataan tertulis.

"Meskipun permintaannya tidak sebanyak di Victoria, kami mengambil langkah pencegahan untuk mencegah pembelian barang secara berlebih pada akhir pekan ini," tambah dia.

Perusahaan juga telah memesan 650.000 karton tisu toilet tambahan atau 30 persen lebih banyak dari jumlah pemesanan biasa.

Seorang juru bicara dari Coles mengatakan pihaknya juga membatasi pembelian tisu toilet dan kertas tisu jadi satu karton per orang di seluruh gerainya. Sementara itu di Victoria, perusahaan juga membatasi pembelian cairan sterilisasi tangan (hand sanitizer), pasta, telur, beras, dan kebutuhan pokok lainnya.

Meskipun kasus positif COVID-19 di Victoria naik, perdana menteri dan pejabat bidang kesehatan di Australia mengatakan virus tetap terkendali dan negara itu tetap meneruskan rencana membuka kembali perekonomiannya.

Sumber: Reuters

Baca juga: Wabah kembali merebak, Australia tetap longgarkan pembatasan sosial
​​​​​​​
Baca juga: Polisi Australia tuntut dua wanita karena bertikai soal tisu toilet

Baca juga: Wabah corona di Australia akibatkan keresahan atas stok tisu toilet

Terkait corona, Wapres imbau masyarakat tak belanja berlebihan

Penerjemah: Genta Tenri Mawangi
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020