Presiden Palestina Mahmoud Abbas "telah menerima tawaran dari Mesir itu pada Ahad petang," kata Azzam Al-Ahmad, seorang pejabat Palestina kepada radio Palestina.
"Dokumen baru perjanjian untuk mengakhiri pertikaian internal Palestian antara Hamas dan Fatah, yang sedianya ditandatangani bulan ini, ditunda hingga November," kata Azzam Al-Ahmad.
Mesir, yang mensponsori dialog antara Fatah dan Hamas, awalnya menetapkan 25 Oktober sebagai tanggal deklarasi rekonsiliasi yang dilangsungkan di Kairo, namun Hamas meminta penundaan waktu pendeklarasian itu.
Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, telah meminta Mesir untuk memundurkan waktu penandatanganan perjanjian, dan mengatakan Mesir telah menerima permintaan Hamas.
Hamas sebelumnya memprotes sikap Fatah pimpinan Abbas yang mendukung diundurnya penghitungan suara PBB untuk suatu laporan mengenai kejahatan perang dalam serangan Israel di Gaza.
Pada Ahad, Menteri Luar Negeri Mesir Ahmad Abul Gheit dikutip televisi Nile News mengatakan deklarasi perjanjian rekonsiliasi itu mungkin diundur untuk beberapa pekan, dan mengatakan faksi-faksi Pelestina telah meminta pengunduran waktu, namun ia tidak mengungkap faksi mana yang meminta.
Mesir berusaha mempersatukan kembali wilayah Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang dikuasai Fatah, dan mengupayakan pengadaan pemilihan umum Palestina pada pertengahan 2010 guna menguatkan rekonsiliasi antar faksi yang bertikai.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009