Dian Fitriani tampil memukau dan sering memperdaya Barrez yang terlihat bermain agak lamban.
Atlet Belgia itu harus jatuh-bangun mengembalikan pukulan pebulutangkis dari klub PB Jaya Raya (DKI) itu.
Dian Fitriani tampil bersemangat sepanjang dua set pertandingan dan beberapa kali mendapatkan tepukan dari penonton.
Pelatih Dian, Ferry Sufit usai pertandingan mengaku bangga dengan permainan anak asuhnya, apalagi yang dikalahkan adalag pemain asing.
Menurut dia, pola permainan yang ditampilkan pemain Belgia itu lumayan bagus, namun tidak begitu fokus dalam melakukan pukulan.
Selain itu, gerakan pemain Belgia itu juga terlihat masih kaku. "Tapi dia berpotensi. Barrez jika rajin berlatih akan menjadi pebulutangkis handal," ujarnya.
Sementara itu, pelatih Hendra Gunawan juga mengakui kehebatan Fitriani yang mengalahkan anak asuhnya, Barrez.
Menurut dia, kekalahan Barrez karena selama ini dia jarang berlatih, sehingga kakinya kelihatan kaku dan kurang begitu lincah bergerak.
"Saya akan terus melatih Barrez, sehingga dia nantinya bisa menjadi pemain handal," katanya.
Hasil lain, partai kelompok tunggal pemula putra antara Ichwan Hamid (Padang Sidempuan, Sumut) melawan Andreansyah (PBSI Binjai, Sumut) berakhir dengan skor 21-17 dan 21-12.
Prasetyo (PB Angsapura) melawan Sofyan Kurniawan (PB Nikomoto Jakarta) 9-21 dan 12-21, Erik (Pengkab Bintan) melawan Fernanda (PB Silva) 21-11 dan 21-16, Rionaldo (PB Skynet Riau) melawan Dobin (Pengkab Bintan) 9-21 dan 12-21.
Kemudian Iqbal (PB Indocafe) melawan Abdul Kadir Zailani (PB Jaya Raya) 13-21 dan 11-21, Fajar Ardy Putra (PB Silva) melawan Nurul Akbar (PB PT Satu Asahan) 21-18 dan 19 serta Enzi Safira (PB Deli Raya) melawan Wien Fitra (PB Mentaya Jakarta) 21-8, 21-4.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009