Secara ekosistem masih banyak pekerjaan rumah untuk menata secara luas ekosistem di sektor DKV

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mengajak para pelaku kreatif di subsektor Desain Komunikasi Visual (DKV) untuk merancang model bisnis baru melalui platform digital menghadapi era normal baru.

Staf Khusus Menteri Bidang Digital dan Industri Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf Ricky Pesik dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, menjelaskan, DKV di era kenormalan baru masih memiliki banyak pekerjaan rumah yang menjadi tantangan ke depan.

“Secara ekosistem masih banyak pekerjaan rumah untuk menata secara luas ekosistem di sektor DKV. Bagaimana model bisnis saat ini sudah beralih ke dunia digital. Saat ini juga beberapa pelaku sudah mulai menjajaki ke platform digital, seperti sosial media digital dan lainnya,” katanya.

Namun ia menambahkan, hal ini sifatnya masih belum menjadi model bisnis.

“Yang siap baru e-commerce, dan ini menjadi tantangan ke depan, bagaimana caranya sektor DKV bisa menyelenggarakan usahanya secara digital tanpa harus bertatap muka lagi,” tambah Ricky.

Ricky menjelaskan, subsektor DKV terdampak sangat signifikan pandemi COVID-19 karena menurunnya kegiatan ekonomi dan usaha yang secara otomatis menurunkan kegiatan komunikasi dan pemasaran yang selama ini menjadi basis utama sumber usaha subsektor DKV.

“Ke depan, bagaimana undang-undang ekonomi kreatif bisa memiliki dampak besar dari lahirnya kebijakan-kebijakan pemerintah khususnya di sektor desain secara umum atau DKV secara khusus. Kebijakan ini juga bisa menjadi instrumen untuk membantu para pelaku di dalamnya,” katanya.

Sensus Desain 2020 dari ADGI yang dilakukan pada 1440 pekerja lepas, karyawan dan pemilik studio memperlihatkan dampak COVID-19 pada penurunan pekerjaan yang signifikan dari 65 sampai 80 persen. Hal ini berakibat langsung pada turunnya pendapatan mereka secara drastis.

Baca juga: Model bisnis B2C di e-commerce makin diminati selama pandemi
Baca juga: Kemenparekraf dukung wisata edukasi kreatif virtual untuk anak

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020