pasien semakin hari meningkat

Ternate (ANTARA) - Gugus Tugas (Gustu) Percepatan Penanganan COVID-19 Maluku Utara (Malut) menyatakan, membludaknya pasien positif COVID-19 mengakibatkan seluruh fasilitas karantina yang disediakan Pemprov Malut dan Pemkot Ternate telah terisi penuh.

Jubir Gustu Percepatan Penanganan COVID-19 Malut, dr Alwia Assagaf, di Ternate, Jumat, membenarkan, seluruh fasilitas yang disediakan pemerintah daerah telah terisi, sehingga pasien positif lainnya harus menjalani isolasi secara mandiri di rumah.

"Kami harapkan puluhan pasien positif saat ini tengah menjalani isolasi mandiri harus patuh, terutama mengikuti protap saat isolasi mandiri dengan menggunakan kamar sendiri, seluruh kebutuhan makan-minum harus tersedia dan dipisahkan dengan keluarga lainnya," kata Alwia.

Ia berpesan agar pasien positif yang saat ini menjalani isolasi mandiri untuk tetap sabar dan tetap mengikuti seluruh protap.

Selain itu, pasien positif COVID-19 juga diminta agar tetap menjaga imunitas tubuh dengan memanfaatkan olahraga dan berjemur di pagi hari.

Baca juga: Istri dan menantu Gubernur Malut positif COVID-19
Baca juga: Pasien COVID-19 di Malut yang sembuh bertambah 12 orang

Bahkan, sesuai data per 25 Juni 2020 kemarin, ada penambahan 77 orang pasien positif baru, maka Malut telah memiliki 637 pasien positif, selanjutnya kasus baru ini disebut sebagai kasus 561 sampai dengan kasus 637.

Sebaran penambahan positif COVID-19 itu, 31 orang berasal dari Kota Ternate, 21 orang asal Tidore Kepulauan, Halmahera Selatan 15 orang, lima orang dari Halmahera Barat, empat orang dari Halmahera Utara dan satu orang dari Kepulauan Sula.

Sementara itu, Koordinator Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Malut, Muliadi Tutupoho mengakui, sejak awal pihaknya telah meminta seluruh kabupaten/kota di Malut untuk menyediakan tempat karantina layak bagi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) maupun pasien terkonfirmasi positif COVID-19.

"Sejak awal, Gustu Malut telah sampaikan ke seluruh kabupaten/kota agar menyediakan tempat karantina bagi pasien COVID-19, karena kapasitas berupa ruangan dan fasilitas yang dimiliki untuk pasien rujukan terkonfirmasi COVID-19 di Malut khususnya RSU Chasan Boesoerie Ternate dan Sahid Hotel sangat terbatas, sedangkan pasien semakin hari meningkat," katanya.

Sebab, antisipasi Gustu Percepatan Penanganan COVID-19 Malut sangat beralasan, karena kamar isolasi RSU Chasan Boesoerie Ternate dan Sahid Hotel sangat terbatas, sehingga Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba sejak awal telah meminta seluruh bupati/wali kota di Malut mencari tempat karantina di daerahnya masing-masing.

Baca juga: Bertambah 40 orang, positif COVID-19 di Maluku Utara naik 383 kasus
Baca juga: Sebagian OTG di Temanggung-Jateng dipulangkan untuk karantina di rumah
Baca juga: Kontak pasien COVID-19, puluan warga Bintan-Kepri karantina mandiri

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020