La Paz, (ANTARA News) - Penyesuaian terhadap iklim setempat merupakan hal yang mutlak perlu menjelang bermain di kota dataran tinggi, kata pelatih tim Brazil setelah timnya kalah 1-2 dari tuan rumah Bolivia pada kualifikasi Piala Dunia.
"Jika anda melakukan empat atau lima kali sprint, anda akan tahu bedanya main di ketinggian," kata Dunga, sebagaimana dikutip dari Reuters.
Pada pertandingan di Stadion Hernando Siles, La Paz, yang berketinggian 3.600 meter dari permukaan laut, Minggu (Senin WIB), Brazil menelan kekalahan pertamanya dari 19 penampilan terakhir.
"Jika ada waktu untuk beradaptasi, tidak masalah main di dataran tinggi, tapi main disini tidak mudah," katanya.
Pertandingan hari Minggu itu sendiri tidak berpengaruh lagi karena Brazil sudah pasti lolos ke putaran final Piala Dunia 2010, sedangkan Bolivia sudah pasti tersisih.
Meskipun demikian Dunga, yang tidak memasang Kaka dan Luis Fabiano, membantah bahwa ia tidak serius untuk pertandingan melawan Bolivia.
"Saya memasang pemain-pemain terbaik untuk pertandingan di ketinggian dan kami juga harus menghadapi pertandingan penting di kandang sendiri sehingga harus mengistirahatkan mereka," kata Dunga yang timnya akan menghadpai Venezuela Rabu.
Brazil, yang untuk pertama kalinya kalah pada kualifikasi Piala Dunia di La Paz tahun 1993, mendukung larangan FIFA tahun 2007 untuk pertandingan di dataran berketinggian lebih ari 2.750 meter di atas permukaan lain karena dinilai membahayakan kesehatan pemain tamu dan memberi keuntungan bagi tim tuan rumah.
Larangan itu dicabut sementara pada Mei 2008 setelah ada protes dari negara-negara di kawasan pegunungan Andes, sehingga perlu dilakukan riset lebih lanjut.
Meskipun demikian, FIFA tampaknya akan merekomendasikan suatu periode aklimatisasi minimal dua minggu.
Bolivia membuat studi medis sendiri, yang di natarnaya menyimpulkan bahwa tim yang tibanya tidak lama sebelum pertandigandi mulai dan langsung pergi usai pertandingan hampir tidak merasakan pengaruhnya.
Pelatih Erwin Sanchez hari Minggu mengatakan, hasil studi itu merupakan penghibur setelah sejumlah hasil studi yang kurang memuaskan.
"Dan ini memberikan rasa masam, karena kami bisa mengalahkan tim-tim terbaik dan dikalahkan oleh tim-tim yang tidak seharusnya bisa mengalahkan kami (di La Paz)," katanya.
Bolivia dalam pertandingan kandang berhasil mengalahkan tim kuat seperti Brazil, Paraguay dan Argentina, tapi justru kalah dari Venezuela, Ekuador dan Cile.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009