Banjarbaru (ANTARA News) - Warga Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dihimbau menjauhi daerah terbuka baik tanah lapang maupun wilayah perairan untuk menghindari sambaran petir yang kerap muncul menyertai angin dan hujan di masa peralihan musim kemarau ke musim hujan ini.

"Petir menyambar kerap muncul menyertai angin kencang dan hujan yang mengguyur sehingga warga hendaknya menjauhi daerah terbuka termasuk wilayah perairan," ujar Kasi Data dan Informasi Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Banjarbaru, M Yahya di Banjarbaru, Senin.

Menurut dia, sambaran petir sangat berpotensi mengenai benda maupun manusia yang berada di daerah terbuka karena posisinya lebih tinggi dibanding sekelilingnya sehingga menjadi obyek utama sambaran listrik akibat fenomena alam itu.

Daerah terbuka yang patut dihindari, sebut dia, seperti lapangan bola, hamparan sawah, lapangan golf termasuk wilayah perairan terbuka karena benda maupun manusia yang berada didaerah itu sangat berpotensi tersambar petir.

"Makanya, jika cuaca buruk, lebih baik menghentikan segala aktivitas di daerah terbuka seperti itu dan segera mencari tempat perlindungan sehingga terhindari dari ancaman sambaran petir," ungkapnya.

Selain petir, kata dia, potensi bahaya lain yang juga patut diwaspadai adalah angin kencang berkecepatan tinggi hingga mencapai kecepatan 40 knot atau setara 80 kilometer per jam dan akrab disebut puting beliung.

Munculnya angin puting beliung itu, lanjutnya, disebabkan awan Cumulonimbus yang membentuk suhu udara panas dan lembab yang didalamnya muncul gerakan awan tidak beraturan sehingga memicu meningkatnya kecepatan angin.

"Angin puting beliung memang berpotensi muncul akibat awan Cumulonimbus itu, tetapi skalanya relatif kecil dan biasanya terjadi di kawasan tertentu dengan dampak merusak yang tidak terlalu besar," jelasnya.

Dikatakan, potensi hujan disertai angin kencang dan sambaran petir diprediksi masih berlangsung hingga bulan Oktober berakhir tetapi cuaca buruk agak mereda akibat berakhirnya badai tropis Parma dan Melor`s yang sempat melanda wilayah Kalsel sejak awal bulan lalu.

"Badai tropis Parma dan Melor`s sudah berakhir sehingga pengaruhnya berkurang. Kemungkinan dalam satu hingga dua hari ke depan, cuaca kembali normal dan berpotensi diguyur hujan tetapi masih dalam musim kemarau yang diprediksi berakhir hingga awal November," demikian Yahya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009