Pagi ini terlihat terjadi penguatan pada harga aset-aset berisiko seperti indeks saham Asia dan nilai tukar emerging market terhadap dolar AS

Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi bergerak menguat seiring naiknya harga aset-aset berisiko.

Pada pukul 9.38 WIB, rupiah menguat 55 poin atau 0,39 persen menjadi Rp14.120 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.175 per dolar AS.

"Pagi ini terlihat terjadi penguatan pada harga aset-aset berisiko seperti indeks saham Asia dan nilai tukar emerging market terhadap dolar AS," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat.

Ariston menuturkan, penguatan tersebut mengikuti penguatan yang terjadi di pasar keuangan AS semalam.

Menurut Ariston, pasar keuangan masih terjadi tarik menarik antara sentimen pemulihan ekonomi dan sentimen kekhawatiran kenaikan kasus dan gelombang kedua pandemi COVID-19.

Semalam, data pesanan barang tahan lama AS pada Mei dirilis lebih bagus dari ekspektasi. Terjadi pertumbuhan 15,8 persen setelah sebelumnya mengalami penurunan 17,7 persen.

Hal itu, lanjut Ariston, membuktikan ekonomi mulai berekspansi kembali pasca dibukanya perekonomian di tengah pandemi. Namun angka kasus positif COVID-19 masih mengkhawatirkan pelaku pada global yang terus meningkat dari waktu ke waktu.

"Kekhawatiran ini menahan sentimen positif tersebut sehingga aset berisiko naik-turun di kisaran yang sama," ujar Ariston.

Ariston memperkirakan rupiah hari ini bisa bergerak di kisaran yang sama seperti kemarin dan berpotensi menguat tipis di kisaran Rp14.050 per dolar AS hingga Rp14.200 per dolar AS.

Pada Kamis (25/6) lalu, rupiah ditutup melemah 45 poin atau 0,32 persen menjadi Rp14.175 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.130 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah Jumat pagi menguat 70 poin
Baca juga: Rupiah Kamis melemah, tertekan kekhawatiran COVID-19 dan proyeksi IMF

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020