Berdasarkan informasi yang diunggah BMKG dalam laman www.bmkg.go.id, gelombang tinggi berpotensi terjadi di Aceh, yakni di wilayah Perairan Samudera Hindia Aceh, Perairan utara Sabang dan Perairan Selat Malaka bagian utara Aceh, dengan ketinggian 3 meter atau lebih.
Di Bali, BMKG mengimbau masyarakat mewaspadai potensi gelombang dengan ketinggian 2 meter atau lebih di Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian selatan, dan Samudera Hindia selatan Bali.
Di Kalimantan Tengah, gelombang dengan ketinggian berkisar antara 1-2 meter berpotensi terjadi di wilayah Perairan selatan Kalimantan Tengah. BMKG mengimbau masyarakat pesisir berhati-hati ketika beraktivitas di laut.
Sementara itu di Nusa Tenggara Barat, gelombang dengan ketinggian 2 meter atau lebih berpotensi terjadi di Selat Lombok bagian selatan, Selat Alas bagian selatan, Samudera Hindia selatan NTB dan Selat Sape bagian selatan.
Kemudian di Sulawesi Selatan, Moderate Sea (Gelombang 1.25-2.5 meter) berpotensi terjadi di Selat Makassar bagian selatan, Perairan Pare-Pare, Perairan Spermonde Pangkep bagian barat, Perairan Spermonde Makassar bagian barat, Perairan barat Kepulauan Selayar, Perairan Sabalana, Teluk Bone bagian selatan, Perairan timur Kepulauan Selayar, Laut Flores bagian utara, Perairan Pulau Bonerate - Kalaotoa bagian utara, dan Perairan Pulau Bonerate - Kalaotoa bagian selatan.
Sedangkan Rough Sea (Gelombang 2.5-4 meter) berpotensi terjadi di Laut Flores bagian timur.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020