Padang, 11/10 (ANTARA) - Korban gempa di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumbar, membutuhkan lebih banyak logistik dan obat-obatan pascagempa berkekuatan 7,6 skala Richter yang melanda Sumatra Barat pada Rabu (30/9).
"Korban gempa di Kabupaten Kepulauan Mentawai butuh lebih banyak makanan dan obat-obatan," kata Kabid Humas Polda Sumbar, AKBP Kawedar kepada ANTARA di Padang, Minggu.
Kabid Humas menjelaskan, kondisi warga korban gempa di Kabupaten Kepulauan Mentawai cukup memprihatinkan pascagempa yang melanda wilayah itu.
Hal itu diketahui berdasarkan peninjauan langsung yang dilakukan oleh Polair Mabes Polri seraya menyalurkan bantuan ke Kabupaten Kepulauan Mentawai.
"Tim dari Polair Mabes Polri sudah menyalurkan bantuan di sana dan dari situ diketahui bahwa sejumlah bangunan, termasuk di antaranya rumah penduduk dan fasilitas umum mengalami kerusakan," katanya.
Tim Polair mabes sendiri mengedrop bantuan di antaranya beras mie instan, minyak goreng, pakaian, selimut, kasur, air bersih dan paramedis menggunakan kapal tipe 520 BISMA.
Selain menuju ke Kepulauan Mentawai, Polair Mabes juga mengedrop bantuan yang sama ke Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman.
Hingga saat ini sebagian warga masih tinggal di tenda-tenda pengungsian dan membutuhkan banyak makanan serta obat-obatan.
Sementara, akses menuju Kabupaten Kepulauan Mentawai hanya bisa dilakukan menggunakan helikopter atau kapal laut.
"Hal itu mengakibatkan sulit atau terhambatnya proses penyaluran bantuan bagi korban gempa di wilayah itu," katanya.
Kawedar menambahkan, respon masyarakat sangat baik saat bantuan dari Polair Mabes Polri datang.
"Warga sangat senang dan berharap bantuan bisa datang lebih banyak lagi guna menutupi kebutuhan mereka selama masa tanggap darurat ini," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009