Rumah yang rata-rata terbuat dari kayu tersebut hangus dilalap si jago merah dan ratusan warga sekitar bergotong-royong membantu memadamkan kobaran api yang masih menyala ketika azan magrib tiba.
Salah seorang warga yang melihat awal kebakaran tersebut, Deden Joni (21), menuturkan, kebakaran tersebut berasal dari atap rumah Udin.
"Sekitar pukul 16.30 ada anak kecil yang berteriak kebakaran-kebakaran. Ternyata ketika saya liat, di atap rumah pak Udin sudah ada api berkobar," ujar Deden saat ditemui di TKP.
Setelah itu, Deden pun menyatakan kaget ketika mendengar ledakan gas yang keras.
"Saat itu seluruh warga kaget dan mencoba lari. Namun saya melihat api merembet ke tempat pembuatan Baso Goreng yang berada tepat di depan rumah Udin," ujarnya.
Api melalap tempat baso goreng tersebut dengan cepat. Di sana, lanjut Deden, banyak ledakan gas yang mengakibatkan merembetnya api ke rumah lain.
"Pembuatan Baso Goreng tersebut sudah memakai gas. Ledakan berkali-kali terjadi saat tempat `basreng` tersebut terbakar," katanya.
Selepasa magrib, ratusan warga sekitar masih bergotong-royong memadamkan kobaran api. Mereka berjejer untuk mengestafetkan air dari rumah warga ke tempat kebakaran.
"Kita gotong-royong untuk padamkan air tersebut. Namun, di dalam tempat kebakaran masih ada gas. Kami khawatir masih ada gas dan meledak di sana," ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Dalam kebakaran tersebut, diperkirakan tidak ada korban jiwa. Namun, seluruh benda yang berada di lokasi kebakaran tidak ada satupun yang sempat diselamatkan.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009