Bishkek (ANTARA) - Kyrgyzstan pada Kamis akan memutuskan apakah pihaknya akan menyatakan status darurat di dua kota besar dan dua provinsi terkait munculnya kembali pandemi virus corona, menurut kementerian kesehatan negara Asia tengah tersebut.
Status darurat sebelumnya berlangsung hingga Mei, di mana bekas republik Soviet tersebut mengunci sejumlah kota dan distrik termasuk Ibu Kota Bishkek dan menerapkan jam malam.
Jumlah infeksi COVID-19 melonjak lebih dari dua kali lipat bulan ini menjadi 3.954 infeksi di negara berpenduduk 6,5 juta, yang berbatasan dengan China tersebut.
Wakil menteri kesehatan Madamin Karatayev mengatakan pemerintah sangat prihatin dengan Bishkek, kota terbesar kedua Osh serta provinsi Osh dan Chu, di mana pihaknya sedang mempertimbangkan untuk mengumumkan kembali status darurat.
Presiden Kyrgyzstan, Sooronbai Jeenbekov, batal menghadiri parade kemenangan Perang Dunia II pekan ini di Rusia setelah dua orang yang mendampinginya selama penerbangan ke Moskow terbukti positif virus corona setibanya di sana.
Sumber: Reuters
Baca juga: WHO: Kasus corona di seluruh dunia tembus 7,2 juta lebih
Baca juga: WHO: Pandemi belum berakhir karena kasus harian capai rekor tertinggi
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020