Jakarta (ANTARA News) - Susilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden terpilih periode 2009-2014 yang akan dilantik pada 20 Oktober 2009 terus menggodok struktur kabinet pemerintahan mendatang.
Yudhoyono pada Sabtu menggelar rapat tertutup di kediamannya Puri Cikeas Indah, Bogor, yang antara lain dihadiri oleh wakil presiden terpilih Boediono, Anas Urbaningrum, dan Hatta Radjasa yang pada masa kampanye menjabat Ketua Tim Pemenangan pasangan Yudhoyono-Boediono.
Menurut Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng yang juga kader Partai Demokrat, rapat tersebut digelar Yudhoyono untuk memfinalkan program seratus hari pemerintahan mendatang serta membahas struktur kabinet.
Namun, Andi yang juga hadir dalam rapat tersebut mengatakan pembicaraan struktur kabinet belum menjurus pada penyebutan nama-nama.
"Tadi juga membahas struktur kabinet, tetapi terbatas pada komposisi partai politik, gender, dan juga kemajemukan kabinet. Sama sekali belum menyebutkan nama," ujarnya.
Dengan demikian, lanjut dia, Yudhoyono sama sekali belum merencanakan memanggil calon-calon menteri yang dinilai layak mengisi kabinet pemerintahan mendatang.
Andi mengatakan rapat tertutup di kediaman Yudhoyono sekaligus memfinalkan pembahasan program 100 hari pemerintahan mendatang yang dibahas oleh calon presiden tersebut bersama dengan calon wakil presidennya, Boediono.
"Tadi Pak Boediono banyak melaporkan untuk memfinalkan program seratus hari pemerintahan mendatang," ujarnya.
Sebelum rapat digelar, tampak hadir juga salah satu tim sukses pasangan Yudhoyono-Boediono, Djoko Suyanto, di kediaman Yudhoyono. Namun, ia meninggalkan tempat sebelum rapat dimulai.
Di kediaman Yudhoyono juga tampak hadir Juru Bicara Kepresidenan Bidang Hubungan Luar Negeri, Dino Pati Djalal.
Namun, Andi membantah kehadiran Djoko Suyanto, Anas Urbaningrum, Hatta Radjasa, dan Dino Pati Djalal di kediaman Yudhoyono karena mereka dipanggil untuk ditawari jabatan menteri kabinet mendatang.
"Pak Hatta hadir karena ada pekerjaan lain. Dino juga, karena ada urusan luar negeri yang harus diselesaikan," ujarnya.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009