Cikeas (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengucapkan selamat kepada Ketua Umum DPP Partai Golkar yang baru Aburizal Bakrie dan menyatakan selama lima tahun lalu kerjasama antara Partai Demokrat dengan Golkar berlangsung dengan baik.

Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng usai pertemuan silaturahmi antara Aburizal Bakrie dengan Susilo Bambang Yudhoyono di kediaman pribadi Presiden di Puri Cikeas Indah Bogor, Jumat malam.

"Ini kebiasaan yang baik dari pemimpin politik kita untuk saling silaturahim dan Pak Ical melaporkan situasi pada Presiden bagimana terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar, Presiden mengucapkan selamat," katanya.

Demokrat, lanjut Andi, memang bersama Golkar telah bekerjasama selama lima tahun ini keduanya memiliki pemahaman yang sama dan tujuan yang sama sehingga bisa saja dilanjutkan pada masa lima tahun mendatang.

Ketika ditanya apakah dalam pertemuan itu juga disampaikan permintaan Partai Golkar untuk posisi di dalam kabinet, Andi menyatakan tidak mengatahui secara jelas karena keduanya bertemu tanpa didampingi oleh Andi.

"Saya tidak ikut dalam pertemuan itu, itu pertemuan berdua antara Ketua Umum Partai Golkar dengan Pak Yudhoyono sebagai Presiden atau pun juga presiden yang akan melanjutkan lagi lima tahun dan sekali lagi, silaturahmi dan suasana hangat, apa isi pembicaraan saya tidak ikuti tapi pertemuan dan pembicaraan hangat," tegasnya.

Mengenai adanya opini bahwa kemenangan Aburizal sebagai Ketua Umum Partai Golkar adalah juga kemenangan Yudhoyono, Andi menolak hal itu, menurutnya Yudhoyono dan Partai Demokrat menghargai keterpilihan itu karena selama ini mengenal sosok Aburizal yang bersama-sama bekerja dalam kabinet.

"Semua beri selamat, sebagaimana layaknya seorang kawan yang mendapatkan kepercayaan dari Partai Golkar, tapi itu adalah kemenangan dari Partai Golkar, tentu saja kami ikut gembira karena pak Ical selama ini bekerja sama di pemerintahan mendapatkan kepercayaan dan kemudian kami sampaikan semoga sukses," kata Andi.

Ia menambahkan,"Pak Ical pernah bekerja dalam kabinet sebagai salah satu Menko karena itu maka sudah biasa bekerjasama dari sisi Partai Demokrat sudah biasa kerjasama dengan Pak Ical dan dengan Golkar maka bila kerjasama dilanjutkan wajar saja, dari sisi Presiden sendiri sudah sejak lama lima tahun ini kerjasama dengan Pak Ical maka kalau nanti Pak Ical tidak lagi di dalam kabinet mendatang insya allah kerjasama yang baik tetap bisa berlanjut."

Ketika disinggung masuknya Rizal Mallarangeng ke dalam pengurus partai berlambang beringin itu, Andi mengatakan hal tersebut merupakan keputusan dari Partai Golkar dan ia menghargainya.

Andi menyatakan perbedaan pandangan politik di keluarga Mallarangeng tidak menjadi masalah karena sudah dibiasakan demokratis.

"Saya sendiri jelas di demokrat, sejak dulu biasa beda pandangan politik bisa sama-sama mendukung SBY dan sekarang dia punya pilihan poltik berbeda saya di demokrat dia di golkar biasa demokrasi dalam keluarga," tegasnya.

Sejumlah menteri seperti Menko Polhukam Widodo AS, Mensesneg Hatta Rajasa, Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso, Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri, Jaksa Agung Hendarman Supanji dan Menkum dan Ham Andi Mattalata datang ke kediaman pribadi presiden di Cikeas pada Jumat sore.

Para pejabat tersebut melaporkan sejumlah hal termasuk perkembangan dikeluarkannya Keppres pemberhentian tetap Ketua KPK non aktif Antasari Azhar dan penyergapan kepolisian atas buronan pelaku kejahatan teroris di Ciputat Tangerang Selatan pada Jumat siang.

Para pejabat tersebut baru meninggalkan Cikeas sekitar pukul 19:00 WIB sementara Andi Mallarangeng memberikan keterangan pada wartawan pada pukul 20:15 WIB.

Aburizal Bakrie dalam kapasitas sebagai Ketua Umum Golkar tiba pukul 14:45 WIB dan pulang sekitar pukul 18:45 WIB.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009