Jakarta,9/10 (ANTARA) - Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Depbudpar di Batusangkar, Sumatera Barat (Sumbar)  mulai melakukan pendataan secara detail kerusakan benda cagar budaya (BCB) akibat peristiwa gempa Rabu (30/9) lalu.  Sebelumnya dua hari pasca-gempa,  BP3 Batusangkar telah melakukan pendataan kerusakan BCB di Kota Padang, Kota Pariaman, dan Kota Bukittinggi dan sekitarnya .
    
     "Pendataan secara detail ini untuk melengkapi data-data awal. Bila dalam pendataan awal kita baru melihat kerusakan BCB dari sisi depan dan sampingnya, saat ini kita lanjutkan lebih mendetail dengan melihat ke dalam bangunan ," kata Fitra Arda, Kepala BP3 Batusangkar yang membawai wilayah kerja Sumbar, Riau dan Kepulauan Riau kepada petugas desk Budpar di Posko Gempa Sumbar di halaman rumah dinas gubernur Sumbar, Jumat siang (9/10).   

     Fitra Arda mengatakan, data detail ini nantinya akan digunakan untuk membantu proses percepatan masa rekontruksi dan rehabilitasi serta untuk pemutakhiran dan pendokumentasian data 

     Untuk melakukan pendataan detail kerusakan BCB  tersebut, kata Fitra, pihaknya mendapat bantuan relawan dari Yogya Heritage yang punya pengalaman dalam melakukan kegiatan serupa antara lain ketika terjadi gempa di Yogyakarta beberapa tahun lalu.
    
     Sementara itu hasil Tim Survei Kerusakan BCB Pasca-gempa Sumbar pada Minggu (4/10) lalu menyebutkan, peninggalan BCB di kawasan Batang Arau, Pasar Mudi, Pasar Malintang, dan Pasar Gadang,   Kota Padang mengalami rusak berat mencapai sekitar 80%, sedangkan di kawasan Pasar Batimpuk hanya rusak sebagian.
    
     Untuk keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi Surya Dharma,Kepala Pusat Penerangan dan Humas, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata


 

Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2009