Jakarta (ANTARA) - PT Bakrie & Brother TBk (BNBR) terus memantapkan komitmen mempercepat pengembangan dan penguatan industri yang selama ini ditekuni sambil meningkatkan penguasaan teknologi serta penambahan investasi saat pandemi COVID-19 melanda Indonesia dan dunia.

"Efek negatif pandemi COVID-19 yang dirasakan oleh hampir semua pelaku usaha di Indonesia tidak membuat perusahaan kehilangan momentum untuk terus memacu kinerja. Perusahaan terus berupaya memperbaiki performa setiap anak perusahaan, agar mampu berkontribusi lebih besar bagi keberhasilan perseroan," kata Direktur Utama PT Bakrie & Brothers Tbk, Anindya N Bakrie dalam siaran pers saat penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan Luar Biasa Perseroan, di Jakarta, Rabu.

Dikatakan, selain kembali ke dasar, yaitu terus menjaga dan memperkuat lini industri yang selama ini kami jalankan, perseroan juga diarahkan untuk terus mengembangkan industrialisasi pada sektor-sektor potensial yang dimiliki.

Dijelaskan oleh Anindya Bakrie, sejak triwulan kedua tahun 2019 lalu BNBR telah berhasil membalikkan catatan rugi menjadi positif, dan pencapaian ini mampu dipertahankan hingga akhir 2019. Di sisi lain, hingga akhir tahun 2019 lalu, perseroan juga telah berhasil merestrukturisasi utang sejumlah Rp11,41 triliun.

“Perseroan optimistis dapat menyelesaikan proses restrukturisasi utang yang tersisa dalam waktu dekat. Ini tentunya akan memperkuat kondisi keuangan kami,” ujarnya.

Seiring dengan upaya penyehatan neraca keuangan yang semakin nyata hasilnya, sejumlah faktor lain juga mengangkat semangat Perseroan selama tahun 2019.

Misalnya, kinerja anak perusahaan yang membaik meskipun kondisi makro ekonomi tidak seluruhnya menunjukkan peningkatan. “Untuk dicatat, unit-unit usaha BNBR yang bergerak di bidang manufaktur sebenarnya telah menjadi pemain kunci di bidang industri yang mereka garap, namun kami berpendapat seluruh unit usaha kami memerlukan penyegaran agar dapat terus bersaing di masa mendatang,” kata Anindya.

Selain itu Perseroan juga melanjutkan keikutsertaannya dalam pembangunan nasional dengan keterlibatan pada sejumlah proyek pemerintah, khususnya proyek-proyek terkait pembangunan dan penguatan infrastruktur.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan Luar Biasa menyetujui pengunduran diri Bobby Gafur Umar dari jabatan Komisaris Perseroan.

Seperti diketahui, Bobby Gafur Umar pernah menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan pada Agustus 2002 hingga Maret 2008, dia kembali menjabat sebagai Presiden Direktur/CEO Perseroan dari Juni 2009 hingga Juni 2019.


Baca juga: Konsorsium Bakrie bangun industri metanol senilai 2 miliar dolar AS

Baca juga: BNBR bukukan laba kuartal III 2019 Rp349,496 miliar

Baca juga: Pendapatan meningkat, BNBR cetak laba Rp222 miliar di semester I 2019

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020