Jakarta (ANTARA) - Bos Wolverhampton Wanderers Nuno Espirito Santo menyebut dukungan seluruh dunia kepada gerakan 'Nyawa Kulit Hitam itu Penting' atau 'Black Lives Matter' adalah pertanda adanya kemajuan dalam perang melawan diskriminasi sekalipun perlu waktu untuk mengubah budaya.
Liga Premier bergabung dengan gerakan internasional guna memprotes ketidakadilan rasial menyusul kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam, saat diborgol polisi Minneapolis bulan lalu.
Namun demikian sebuah pesawat sambil membawa banner bertuliskan 'White Lives Matter Burnley' terbang di atas kandang Manchester City di Etihad Stadium pada awal pertandingan melawan Burnley, Selasa dini hari WIB kemarin.
Baca juga: Harry Kane tak masalahkan gaya main Mourinho di Spurs
"Kita sedang berada di awal sesuatu. Memang sulit sekali mengubah budaya itu dan sangat sulit mengubah perasaan," kata Santo kepada wartawan menjelang pertandingan melawan Bournemouth, Kamis dini hari nanti, seperti disiarkan Reuters.
"Banyak orang yang berubah yang adalah pertanda bagus. Semua generasi kini bertanya kepada dirinya sendiri, apa yang mereka lakukan di masa lalu, mungkin saja mereka melakukannya dalam cara lain. Itu pertanda adanya perubahan."
Baca juga: Rodgers sanjung tinggi-tinggi Kasper Schmeichel
"Ini bukan saatnya untuk berhenti. Akan butuh waktu tetapi kemanusiaan akhirnya bakal mencapai titik ini di kalangan kita."
Santo, satu-satunya manajer Liga Premier yang berlatar belakang kulit hitam, keturunan Asia dan etnis minoritas, menambahkan: "Ini sangat sulit bagi saya karena saya tak merasakannya. Saya berasal dari keluarga ras campuran."
"Pesannya jelas. Ini buka soal ras. Ini menyangkut kesetaraan hak."
Baca juga: Pendukung Wolves kini bebas mimpi berjaya di Liga Europa
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020