Jakarta (ANTARA) - PT Hutama Karya (Persero) memaparkan bahwa penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp7,5 triliun akan digunakan untuk pembangunan ruas jalan tol Simpang Indralaya-Muara Enim Rp3,2 triliun dan Pekanbaru-Padang.
"Berdasarkan Perpres (Peraturan Presiden), akan digunakan penyelesaian ruas prioritas dan jalan tol trans sumatra. Penggunaan dana itu kami gunakan untuk Simpang Indralaya-Muara Enim Rp3,2 triliun dan Pekanbaru-Padang seksi Pekanbaru-Pangkalan Rp4,3 triliun sehingga total Rp7,5 triliun," papar Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Rabu.
Ia menambahkan PMN itu akan meningkatkan struktur permodalan penugasan Jalan Tol Trans Sumatra, meningkatkan daya kapasitas perusahan dalam pembiaayan tol.
Baca juga: Legislator nilai Tol Trans Sumatera tidak terlepas dukungan PMN
Selain itu, lanjut dia, mendukung konektivitas nasional, menunjang kecepatan infrastruktur dan perkembangan ekonomi di Sumatra dan meningkatkan utilitas daya saing interasional, meningkatkan penerimaan negara sektor perpajakan, serta mendukung pemulihan ekonomi nasional akibat COVID-19.
Dalam kesempatan itu, Budi Harto juga menyampaikan, pembangunan JTTS sepanjang 2.765 kilometer itu membentang dari Lampung hingga Aceh dengan perkiraan dana yang dibutuhkan sebesar Rp476 triliun. Saat ini, jalan tol itu baru beroperasi sepanjang 364 kilometer.
Pada 2022, lanjut dia, pihaknya menargetkan dapat menyelesaikan pembangunan 771 kilometer (km) JTTS dengan kebutuhan dana PMN mencapai Rp51 triliun.
Baca juga: Erick Thohir paparkan serapan PMN PLN dan Hutama Karya yang besar
Sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyampaikan bahwa terdapat empat BUMN yang menerima dana PMN pada tahun 2020 untuk modal kerja, yakni PT Hutama Karya mendapatkan fana tambahan sebesar Rp7,5 triliun untuk membangun jalan tol trans sumatera,
Kemudian, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mendapatkan dana PMN untuk menopang UMKM sebesar 1,5 triliun. "Jadi kondisi ini UMKM harus diropang kredit untuk menghidupkan UMKM yang diberikan melalui PNM," ucapnya.
Lalu, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) mendapatkan PMN sebesar Rp6 triliun untuk program penjaminan kredit KUR dan UMKM.
Dan, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Coporation (ITDC) mendapatkan dukungan PMN Rp500 miliar.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020