Jakarta, (ANTARA News) - Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) memberikan penghargaan (award) kepada enam media yang dinilai paling "concern" menyiarkan arus mudik lebaran 2009.
"Kriteria yang kami nilai adalah frekuensi pemberitaan selama mudik khususnya arus mudik lebaran," kata Menkominfo, M. Nuh, di Jakarta, Jumat, usai menyerahkan award dalam acara Breakfast Meeting rutin.
Enam media itu terbagi dalam dua peringkat, peringkat pertama adalah Republika, Metro TV, dan Elshinta. Sedangkan peringkat kedua adalah Koran Tempo, TVRI, dan RRI.
Selain frekuensi penyiaran arus mudik, pihaknya juga memberikan penilaian dalam hal adanya muatan problem solving dalam setiap pemberitaan dari setiap media.
"Pemberitaan ada problem solving-nya tidak semata-mata hanya kemacetan yang diberitakan tetapi ada way-out yang diberikan," katanya.
Sebelumnya, Menkominfo sempat menjanjikan akan memberikan penghargaan kepada media yang concern memberitakan tentang arus mudik lebaran 2009.
Itu dilakukan untuk mengapresiasi peran media yang selama ini belum banyak disadari oleh masyarakat.
Pada kesempatan yang sama, Nuh juga menyatakan pamit mengingat sebentar lagi masa tugasnya sebagai Menkominfo akan segera habis.
"Saya mohon maaf bila selama bertugas ada yang tidak berkenan," katanya.
Nuh menyatakan sangat "happy" atau bahagia dengan kerja sama yang baik para mitra dan media yang mendukungnya selama ini.
Ia menyatakan siap untuk tetap mengawal perkembangan kebijakan Depkominfo siapapun nanti menteri yang terpilih memimpin departemen itu.
M. Nuh sebelumnya menjabat sebagai Rektor Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya periode 2003-2006. Pada perombakan kedua Kabinet Indonesia Bersatu, ia diangkat sebagai Menkominfo menggantikan Sofyan Djalil yang dialihkan menjadi Meneg BUMN.
Saat menjabat sebagai Menkominfo, M. Nuh, tercatat mengeluarkan beberapa kebijakan kontroversial di antaranya menutup akses situs-situs yang memuat film "Fitna". Meski pada akhirnya penutupan situs itu dibuka kembali setelah menuai kritik dari berbagai kalangan yang meninai keputusannya tidak berdasar hukum.
Saat ini, M. Nuh juga sedang memangku jabatan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata ad-interim, setelah Jero Wacik, menyatakan mengundurkan diri.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009