Singapura, (ANTARA News) - Harga minyak melemah di perdagangan Asia, Jumat, setelah semalam naik kuat, terutama didorong oleh dolar AS yang melemah dan berita baik ekonomi AS, kata para analis.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman November turun 31 sen menjadi 71,38 dolar AS per barel, sebagaimana dikutip dari AFP.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November jatuh 34 sen menjadi 69,43 dolar AS.

Kedua kontrak telah melonjak pada penutupan perdagangan AS Kamis, karena dolar melemah lebih lanjut terhadap euro dan mata uang lainnya.

"Ayo apa yang mungkin, dolar telah berpengaruh besar terhadap harga minyak bumi," kata analis Phil Flynn di PFG Best.

Analis memperkirakan dolar tetap melemah dalam jangka pendek yang akan terus memberikan dukungan bagi harga minyak.

Melemahnya dolar biasanya meningkatkan harga minyak karena komoditas dalam denominasi mata uang dolar menjadi lebih murah bagi pembeli asing yang memegang mata uang kuat.

"Pasar tetap bearish pada dolar AS, khususnya terhadap mata uang Asia dan mata uang komoditas," analis dari Bank DBS Singapura, mengatakan dalam laporannya.

Pada akhir perdagangan AS Kamis, euro naik menjadi 1,4791 dolar terhadap 1,4689 dolar Rabu malam di New York. Mata uang tunggal pada satu titik sempat melonjak di atas 1,48 dolar, tidak jauh dari tertinggi 12-bulan terakhir.

Mata uang AS dalam beberapa hari ini telah goyah pada indikasi keunggulan dalam transaksi keuangan internasional yang berada di bawah pengawasan tajam.

Hal ini telah memicu penyerbuan terhadap emas, yang telah mencapai rekor tertinggi saat ini. Harga emas New York melompat tinggi mencapai 1.058,48 dolar pada Kamis.

Selain dolar yang lemah, sebuah laporan pemerintah AS juga memberikan dukungan Kamis untuk harga minyak.

Pemerintah AS menyatakan pada Kamis, jumlah klaim asuransi pengangguran di minggu hingga 3 Oktober turun 33.000 menjadi 521.000 dari minggu sebelumnya 554.000.

Itu jauh lebih rendah dari perkiraan 540.000 oleh sebagian besar ekonom dan tingkat terendah sejak tanggal 3 Januari ketika jumlah klaim baru adalah 488.000.

Sebelumnya, harga minyak di New York "rebound" tadi malam, karena investor mencari perlindungan dalam komoditas di tengah melemahnya dolar AS dan karena
harapan pemulihan ekonomi meningkat di Amerika Serikat.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah `light sweet` untuk pengiriman November "rally" 2,12 dolar AS menjadi ditutup pada 71,69 dolar AS per barel.

Di London, minyak mentah Bren North Sea untuk penyerahan November naik 2,57 dolar AS menjadi berakhir di 69,77 dolar AS per barel.

Dolar mendekati 12 bulan terendah terhadap euro pada Kamis, karena kepercayaan investor terangkat oleh berita positif korporasi AS, sehingga mereka mencari mata uang yang dipandang berisiko daripada mata uang "safe-haven" greenback.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009