"Kalau pendataan sudah kami lakukan di masing-masing kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Pamekasan," kata Kepala Bagian Administrasi Sumber Daya Alam, Pemkab Pamekasan, Dra Yudistinah, Jumat.
Menurut dia, jika pihak Pertamina telah siap untuk pengadaan elpijinya, maka Pemkab Pamekasan tinggal melakukan pemantauan, sesuai dengan data jumlah kepala keluarga (KK) pemerima program konversi yang ada di wilayah tersebut.
Di Pamekasan, jumlah kepala keluarga (KK) yang akan menerima program konversi dari minyak tanah ke elpiji itu sebanyak 207.488 KK, tersebar di 189 desa/kelurahan yang ada di 13 kecamatan. Masing-masing kecamatan Tlanakan sebanyak 15.808 KK, Pademawu 21.333 KK, Galis 8.400 KK, Larangan, 14.577 KK, Pamekasan Kota, 22.342 KK dan Kecamatan Proppo sebanyak 18.936 KK.
Selanjutnya di Kecamatan Palengaan sebanyak 17.339 KK, Pegantenan 16.801 KK, Kadur 12.872 KK, Pakong 10.631 KK, Waru sebanyak 17.321, di Kecamatan Batumarmar sebanyak 17.202 KK dan terakhir di Kecamatan Pasean sebanyak 13.926 KK.
"Dalam melakukan pendataan jumlah KK penerima konversi ini, kami bekerjasama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispenduk Capil)," terang Yudistinah.
Semula, pelaksanaan konversi minyak tanah ke kompor gas elpiji di wilayah Kabupaten Pamekasan dijadwal sebelum lebaran. Akan tetapi karena terkendala teknis di lapangan, maka pelaksanaannya ditunda.
"Kami berharap bulan November sudah bisa dilaksanakan. Sebab semua warga di Pamekasan sudah memiliki kartu susunan keluarga (KSK) sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan program konversi tersebut," terang Yudistinah.
Menurut Yudistinah, penunjukan pihak Pertamina sebagai pelaksana dari konversi tersebut sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor: 01.K/10/DJM/2009 tentang Penugasan Pertamina sebagai pelaksana operasional konversi minyak tanah ke elpiji.
Paket konversi yang akan diterima masyarakat nantinya terdiri dari 1 set kompor gas, 1 buah pit berikut selang dan regulator, 1 buah tabung elpiji ukuran 3 kilogram dan isi perdana. Konversi minyak tanah ke elpiji ini, menurut Yudistinah, bukan hanya bagi warga, namun juga bagi agen dan pangkalan minyak tanah.
Agen dan pangkalan yang selama ini mendistribusi minyak tanah kepada warga, secara otomatis nantinya akan menjadi agen dan pangkalan tabung gas elpiji.
Jumlah 207.488 KK di Pamekasan yang akan mendapatkan program konversi yang direncanakan mulai November ini, merupakan bagian dari jumlah KK di tingkat nasional 42.020.000 KK yang pelaksanaannya sudah dimulai sejak 2007 lalu.
Pada 2009 ini jumlah KK yang akan mendapatkan program konversi ialah sebagian penduduk Jawa dan Bali yang berjumlah sebanyak 13.251.516 KK. Sedang pada 2010 sebanyak 13.251.516 kepala keluarga.
Sesuai dengan rencana, konversi minyak tanah ke elpiji di Kabupaten Pamekasan ini akan dilakukan dalam tiga peta lokasi yakni pertama, kedua dan ketiga.
Peta lokasi pertama meliputi, Kecamatan Pamekasan, Tlanakan, Proppo dan Kecamatan Pademawu. Peta lokasi kedua, meliputi Kecamatan Larangan, Palengaan, Galis, Kadur, dan Kecamatan Pegantenan. Sedang peta lokasi ketiga, meliputi Kecamatan Batumarmar, Waru, Pakong dan Kecamatan Pasean.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009