"Telaga Gunung Sari merupakan telaga di desa setempat yang menjadi sumber mata air bagi warga untuk memenuhi kebutuhan akan air, namun kini karena musim kemarau telaga itu kering," kata Sekretaris Desa Indrodelik, Mutasam.
Selama hampir dua bulan terakhir, warga sekitar kesulitan mendapatkan air karena telaga yang sudah mengering. Sementara kondisi air PDAM di desa setempat tidak berfungsi.
"Karena Dusun Gunungsari berada di dataran tinggi, aliran air pipa PDAM sendiri belum mampu menjangkau seluruh kebutuhan warga di desa setempat," katanya.
Warga desa setempat terpaksa membeli air dari pedagang air keliling yang per harinya bisa menghabiskan Rp10 ribu hingga Rp50 ribu.
Untuk itu, supaya telaga yang sifatnya tadah hujan itu bisa kembali terisi, warga berbondong-bondong pergi menuju telaga untuk menggelar ritual minta hujan dengan berdoa bersama.
Dalam ritual tersebut sejumlah sesaji disiapkan terdiri dari nasi kuning, ketan, buah-buahan, dawet, dan ikan.
"Sebagian sesajian itu dimakan warga, dan sebagian lainnya sengaja disisakan di pinggiran telaga untuk leluhur penunggu telaga," katanya.
Tradisi ritual minta hujan ini hampir tiap tahun diadakan, tepatnya ketika telaga sudah mengering.
Warga juga masih mempercayai tradisi turun temurun ini sebagai bentuk untuk menolak bala bencana. Pasalnya mereka meyakini air Telaga Gunung Sari selain dapat diminum juga sebagai obat.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009
lebih baik minta pada Tuhan Yang Maha Kuasa,supaya cepat dikabulkan,biar warga Gunungsari Gresik,cepat pulih perekonomiannya amin.