London (ANTARA News/Reuters) - Slovakia hanya butuh satu poin lagi setelah melangkahi tim favorit untuk maju pertama kalinya ke putaran final Piala Dunia, setelah mengembangkan kekuatan disiplin dan mental mereka.

Slovakia hanya membutuhkan hasil seri lawan tim urutan kedua Slovenia pada laga kandang Sabtu, untuk mendapatkan tempat di final taruh depan, setelah dengan mengejutkan akan menjadi juara penyisihan Grup Tiga.

Sejak pecahnya negara Cekoslowakia pada 1993, negara itu sudah membuat catatan bagus dalam sepak bola, di antaranya lolos ke Piala Dunia 2006 serta ke final Euro 96 dan ke semi final Euro 2004.

Setelah menggoncang tim tetangga yang berpengalaman 2-1 di Praha April, Slovakia melangkahi tim saingan mereka dan menunjukkan bahwa mereka pantas melangkah ke Afrika Selatan.

"Ini baru pertandingan yang benar dan kami dapat melakukannya. Saya kira ini merupakan masa keberhasilan kami," kata pemain tengah

Vladimir Weiss, putera pelatih Slovakia dengan nama sama, kepada Reuters.

"Saya kira kami memiliki rasa percaya diri besar. Tidak setiap tim dapat menang melawan Republik Ceko di kandang mereka. Kami dapat melakukannya," katanya.

Slovakia memuncaki klasemen grup dengan 19 poin dari delapan pertandingan, lima angka di atas Slovenia. Tim urutan ketiga Irlandia Utara juga memiliki angka 14 tetapi tinggal memiliki satu pertandingan lagi sedangkan Republik Ceko (12) dan Poland (11) masih berpeluang mengejar posisi runner-up.

Pada pertandingan Sabtu, tim peringkat ke-45 dunia itu akan mempertaruhkan supreamasinya melawan tim peringkat ke-54 Slovenia dan hasilnya masih belum dapat dibayangkan.

"Tidak ada di antara kami yang favorit selain Polandia dan Republik Ceko," kata pelatih Weiss kepada harian Pravda.

"Dalam satu tahun ini situasinya sudah berubah," katanya.

Mantan pemain internasional Cekowlowakia dan Slovakia, Weiss (45), mendapat beban berat membawa ti mnya ke kancah turnamen internasional besar pertama sejak mereka menjadi negara bebas.

Ia mengambangkan reputasninya sebagai pemain ajaib yang bermain dalam tim biasa setelah klub Slovak, Artmedia Petrzalka, dibawanya ke Liga Champions untuk pertama kalinya pada 2005/06.

Puteranya, yang sudah turun dalam dua babak penyisihan dan mencetak angka ketika melawan Irlandia Utara, mengatakan bahwa Weiss mendapatkan disiplin hebat di antara pemain sejak ia menempati posisinya tahun lalu.

"Ia amat keras sebagai pelatih tetapi hal itu amat membantu bagi kami," kata Weiss muda.

"Ia membawa seusatu ke dalam tim dan saya kira tidak semua pelatih melakukan yang dilakukannya. Semua pemain menghormatinya dan mereka memusatkan perhatian," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009